Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Solo - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka akan memulai pembangunan dua pasar tahun ini. Pertama adalah Pasar Jongke yang masuk dalam 16 program prioritas.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan menggelontorkan dana senilai Rp 142 miliar untuk pembangunan pasar yang berlokasi di Jalan Radjiman, Pajang, Kecamatan Laweyan, Solo itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Pasar kedua yaitu Pasar Mebel Gilingan yang akan menempati kawasan bekas pemakaman Bong Mojo, Jebres, Solo. Anggaran untuk pembangunan pasar itu senilai Rp 22 miliar.
Gibran saat ditemui awak media di Balai Kota Solo, Selasa, 21 Februari 2023, memberi konfirmasi terkait rencana pembangunan Pasar Jongke itu. Pembangunan Pasar Jongke akan dilakukan dalam tahun jamak yakni pada 2023-2024.
Selain Pasar Jongke, Gibran mengatakan Pemerintah Kota (Pemkot) Solo juga akan memulai pembangunan Pasar Mebel Gilingan di Jebres, Solo.
"Kita mulai tahun ini. Kudu on time kabeh (harus tepat waktu semua)," jawab Gibran saat ditanya tentang rencana pembangunan Pasar Jongke dan Pasar Mebel Gilingan.
Terkait rencana pembangunan Pasar Jongke, Kepala Dinas Perdagangan Kota Solo Heru Sunardi mengatakan para pedagang akan dipindahkan ke pasar darurat yang berlokasi di Jegon, Pajang. Proses perpindahan pedagang diberi waktu 7 hari mulai tanggal 2 hingga 9 April 2023.
"Mas Wali (Gibran) sudah komitmen perpindahan pedagang pasar Jongke ke pasar darurat ini tidak boleh mundur. Prosesnya diberi waktu 7 hari, mulai 2 sampai 9 April. Untuk rencana ini akan kami sosialisasikan kepada pedagang besok (Rabu, 22 Februari 2023)," ucapnya.
Heru menjelaskan, alokasi dana pembangunan Pasar Jongke semula senilai Rp 185 miliar. Namun setelah ada rasionalisasi anggaran finalnya menjadi Rp 142 miliar.
Selanjutnya: "Setelah dirasionalisasi, dihitung-hitung lagi,..."
"Setelah dirasionalisasi, dihitung-hitung lagi, sudah ada beberapa pekerjaan yang sudah dikerjakan BBWSBS (Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo) sehingga anggaran yang semula diperhitungkan Rp 185 miliar terkoreksi jadi Rp 142 miliar," katanya.
Adapun pembangunan Pasar Mebel, Heru mengatakan akan mendapat dana senilai Rp 22 miliar dari dana alokasi khusus (DAK) Kementerian Perindustrian. Proyek pasar yang akan menjadi sentra industri kecil dan menengah (IKM) mebel itu diperkirakan akan dimulai bulan Mei 2023 dan ditarget rampung menjelang akhir tahun ini.
"Desember nanti pedagang sudah harus masuk (Pasar Mebel Gilingan)," kata Heru.
Ia menyebut, Pasar Mebel nantinya memiliki kapasitas hingga 26 pedagang. Selain tempat untuk berjualan seperti kios dan los untuk pedagang oprokan, pasar mebel yang akan dibangun satu lantai itu juga memiliki fasilitas untuk kuliner, tempat untuk perkantoran, Musala, dan mitigasi kebencanaan hidran.
Pasar Mebel juga akan memiliki ruangan khusus untuk tempat workshop bagi perajin mebel.
"Untuk workshop sudah. Nanti akan dibuatkan satu ruangan khusus berukuran besar untuk workshop. Jadi kalau di Ngemplak itu produsen ngamril dan sebagainya, di lokasi pasar yang baru nanti aktivitas mereka tidak akan sampai mengganggu warga sekitar misalnya dengan suara bising dan debu material mebel," tuturnya.
Pilihan Editor: Pedagang Pasar Sulit Dapat Stok Minyakita dan Minyak Curah, Harganya Melonjak Hingga Rp 17.000 per Liter
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.