Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
KORAN itu mengutamakan berita dengan sedikit foto dan iklan.
Terbit 42 halaman dengan oplah 500 ribu setiap hari, Le Monde,
koran Paris tersbut memang menonjol dan berpengaruh. Ia diakui
turut membantu arah kebijaksanaan Prancis. Direkturnya tentu
saja termasuk orang kuat di sana.
Jacques Fauvet memegang jabatan itu sejak 11 tahun lalu dan
ingin meletakkan jabatan pada 1982. Tapi karena tidak mau
langsung menunjuk penggantinya, ia melimpahkan pemilihan
direktur baru kepada stafnya. Dan proses pemilihan itu, yang
dimulai akhir Februari, segera menarik perhatian.
Baru sekali ini terjadi sebuah perusahaan pers mengangkat
direkturnya lewat pemilihan seramai itu. Ada 200 wartawan,
termasuk 20 koresponden di luar negeri, dan para karyawan
lainnya turut memberikan suara. Kantor Le Monde di Rue des
Italiens, dekat Opera, Paris, hari-hari ini akan tetap hangat.
Kejadian unik ini timbul karena Le Monde, yang muncul tiap hari
di meja kaum elite Prancis sesudah makau siang, memiliki sejarah
khas. Koran itu didirikan 19 Desember 1944 atas perintah Charles
de Gaulle, yang menginginkan sebuah wajah baru, pengganti koran
Le Temps yang terbit sejak sebelum Perang Dunia II. Ia menunjuk
Hubert Beuve Mery, bekas pembantu lepas Le Temps di Praha,
sebagai direkturnya yang pertama. Mery mengemudikan koran itu
bersama 6 pendiri lainnya -- semua loyal pada kepemimpinan de
Gaulle.
Unggul Suara
Lewat beberapa perubahan pengelolaan, koran itu kemudian menjadi
semacam koperasi. Para pendiri dan beberapa pribadi di luar
memegang 40% dari 1000 saham yang dikeluarkan. Sementara para
wartawannya -- yang memiliki kontrol efektif -- juga menguasai
40%. Setelah memegang jabatan itu selama 25 tahun, Mery menunjuk
Jacques Fauvet, tangan kanannya sebagai penggantinya.
Peralihan jabatan dari tangan Fauvet ke penggantinya rupanya
perlu berlangsung secara mendebarkan. Lebih dari selusin calon
diajukan pada pemilihan tingkat pertama. Tapi setelah melewati
tiga kali pemungutan suara, kini tinggal 2 calon Claude Julien,
54 tahun, redaktur lembaran tambahan Le Monde Diplomatique, dan
Jacques Amalric, 41 tahun, redaktur luar negerinya. Dalam
putaran ketiga itu Julien unggul suara sedikit ketimbang
Amalric. Siapa yang akan memimpin koran berwibawa itu akan
ditentukan pada pemilihan berikut dalam 3 bulan ini. Sang calon
memerlukan 60% dari jumlah semua orang yang berhak memilih untuk
menang mutlak.
Selain memuat berita hangat, koran ini secara tradisional
mengupas panjang lebar soal sosial politik. Wawasan Le Monde
luas, sering menampilkan berita eksklusif seperti misalnya
wawancaranya dengan presiden terpilih Iran, Abolhassan Bani
Sadr.
Setiap terbit koran itu juga menyajikan essay panjang yang
ditulis para intelektual Prancis, dan bekas tokoh politik.
Mungkin terlalu panjang tulisan itu bagi standar koran Amerika,
namun Le Monde termasuk bacaan dunia yang penting.
Sekalipun foto dan komiknya sedikit, serta tak pernah menurunkan
berita skandal dan sensasi, koran itu tetap populer dan memiliki
prestise sendiri Scmentara Le Figaro dan France Soir, yang
pernah merajai peredaran di Paris, kehilangan banyak pembaca
belakangan ini, Le Monde tetap melaju.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo