Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo alias Jokowi bertemu dengan Presiden Bank Dunia Ajay Banga beserta rombongannya. Pertemuan itu dilakukan di Ruang Jepara, Istana Merdeka, Jakarta, pada Senin, 4 September 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menceritakan bagaimana pertemuan itu melalui akun Instragam pribadinya @smiindrawati. Dalam unggahannya tersebut, Sri Mulyani mengatakan bahwa Jokowi menyampaikan sejumlah isu untuk dibahas bersama dengan Presiden Banga, termasuk soal reformasi sistem keuangan global.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jokowi yakin bahwa Presiden Banga menyadari berbagai kritik pada Bank Dunia, termasuk oleh Sekretaris Jenderal PBB terkait kurangnya perhatian pada kepentingan negara berkembang.
“Indonesia dan negara berkembang lain menaruh harapan besar kepada Anda untuk wujudkan sistem keuangan global yang lebih adil bagi semua, terutama bagi negara berkembang,” ujar Jokowi seperti yang dituliskan Sri Mulyani dalam unggahannya dikutip Selasa, 5 September 2023.
Menurut Jokowi, saat ini situasi ketidakpastian global berpengaruh terhadap pembangunan di negara berkembang. Untuk itu, kepala negara memandang perlu adanya kolaborasi lintas pemangku kepentingan untuk menghadapi situasi tersebut.
Kolaborasi Bank Dunia dengan Indonesia dan ASEAN
“Saya ingin jajaki potensi kolaborasi Bank Dunia dengan Indonesia dan ASEAN untuk jawab tantangan tersebut,” kata Jokowi.
Selain itu, Jokowi juga menyampaikan komitmen Indonesia dalam pengembangan energi baru terbarukan (EBT). Dia mendorong penguatan komitmen untuk merealisasikan pembiayaan dan investasi dalam transisi energi dan ekonomi hijau.
Berbagai terobosan telah dilakukan, kata Jokowi, termasuk pengembangan EBT dan upaya penerapan pajak karbon. “Tapi tidak semua negara dapat penuhi kebutuhan pembiayaan hijau,” ucap Jokowi.
Adapun Presiden Ajay Banga memberikan apresiasi terhadap kepemimpinan Jokowi baik, khususnya dalam pertemuan G20 dan ASEAN. Leadership Indonesia yang kuat dan efektif membangun kerja sama, kata dia, memberikan dampak yang baik bagi bangsa Indonesia, bagi Asia dan dunia.