Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Harga beras medium kian melonjak seiring kekeringan akibat fenomena alam El Nino. Berdasarkan laman Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional dari Bank Indonesia, harga beras medium tertinggi per 17 September 2023 tercatat di Kalimantan Tengah sebesar Rp 18.150 per kilogram.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Di posisi kedua, harga beras tertinggi di Kalimantan Selatan, yaitu Rp 17 ribu per kilogram. Disusul, Sumatera Barat sebesar Rp 15,750 per kilogram dan di DKI Jakarta Rp 15.750 per kilogram. Kemudian, di Riau sebesar Rp 15.100 per kilogram.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Sementara itu, di Pulau Jawa, selain provinsi DKI Jakarta, harga beras medium saat ini berkisar Rp 13 ribu hingga Rp 14 ribu per kilogram. Tercatat di Banten harga beras mencapai Rp 14.150 per kilogram. Lalu, di Jawa Barat seharga Rp 13.800 per kilogram.
Di Yogyakarta pun harga beras medium naik menjadi Rp 13.700 per kilogram. Disusul harga beras di Jawa Tengah Rp 13.500 per kilogram dan Jawa Timur Rp 13.250 per kilogram.
Laman Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok (SP2KP) Kementerian Perdagangan juga mencatat kenaikan harga beras di Tanah Air. Tercatat harga rata-rata beras secara nasional mencapai Rp 13 ribu per kilogram. Angka ini naik 0,78 persen dibandingkan sehari yang lalu. Sementara harga rata-rata beras premium secara nasional mencapai Rp 14.700 per kilogram.
Selanjutnya: SP2KP Kementerian Perdagangan juga mencatat....
SP2KP Kementerian Perdagangan juga mencatat harga beras tertinggi berada di Kalimantan Selatan, yakni Rp 16.167 per kilogram. Di posisi kedua, Papua Barat sebesar Rp 15.286 per kilogram. Kemudian, di Papua Rp 14.546 dan Sumatera Barat Rp 14.458 per kilogram.
Sedangkan Panel Harga dari Badan Pangan Nasional atau Bapanas mencatat per 17 September 2023 harga rata-rata beras secara nasional naik 0,08 persen dibandingkan bulan lalu menjadi Rp 12.900 per kilogram. Sedangkan harga beras premium tetap di angka Rp 14.530 per kilogram.
Untuk merespons kenaikan harga beras ini, pemerintah belakangan menggelontorkan bantuan sosial atau bansos beras tahap kedua sebesar 10 kilogram. Bansos tersebut disalurkan untuk 21,353 juta keluarga penerima manfaat (KPM) di seluruh wilayah Indonesia.
Presiden Joko Widodo alias Jokowi mengatakan penyaluran bansos dilakukan unruk mengantisipasi penurunan produksi padi di dalam negeri akibat kekeringan. Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso pun optimistis harga beras medium bakal turun usai bansos beras digelontorkan. Ia memperkirakan harga beras bisa turun menjadi Rp 11 ribu per kilogram.
Kendati demikian, Budi Waseso menegaskan harga beras tak akan langsung turun setelah bansos didistribusikan. Namun, ia memastikan harga komoditas ini akan berangsur turun, Terlebih, pemerintah juga telah melakukan intervensi pasar melalui program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).