Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Harga Tiket Pesawat Mahal, KPPU: Avtur Indonesia Termahal di Asia Tenggara karena Monopoli

KPPU menyebut harga tiket pesawat mahal karena avtur juga mahal karena monopoli.

6 Februari 2024 | 13.55 WIB

DPPU Komodo Labuan Bajo melayani pengisian avtur pesawat di daerah itu. FOTO/Jhon Seo
Perbesar
DPPU Komodo Labuan Bajo melayani pengisian avtur pesawat di daerah itu. FOTO/Jhon Seo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) M. Fanshurullah Asa mengatakan harga tiket pesawat mahal salah satunya karena harga bahan bakar pesawat alias avtur juga tinggi. Menurut Asa, harga avtur di Indonesia 22-43 lebih mahal dibanding negara-negara lain di Asia Tenggara.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

"Kami dapat info bahwa kontribusi dari harga tiket, 35 persen itu dari avtur," kata Ketua KPPU, M. Fanshurullah Asa, saat ditemui di kantornya, Jakarta pada Selasa, 6 Februari 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Asa menyebut mahalnya harga avtur karena adanya praktik monopoli. Penyedia avtur di Indonesia hanya Pertamina. Asa menuturkan, KPPU secara konsisten menilai penyedia avtur mestinya terbuka alias multi provider. 

"KPPU secara konsisten, komisionernya berubah tiap 5 tahun, tapi kami sama melihat bahwa sejak 2008, 2016, 2024, semua menyatakan, ini mesti terbuka, multi provider. Untuk apa? Untuk memberikan kontribusi kepada pertumbuhan ekonomk kita," ucap Ifan.

Menurut Asa, jika ingin harga tiket turun, pemerintah harus menekan harga bahan bakar pesawat. Dengan begitu wisata dalam negeri akan meningkat. Pertumbuhan ekonomi salah satunya bisa meningkat salah satunya pariwisata.

"Ini luar biasa kalau bisa menekan harga tiket lebih murah," tutur Ifan.

Saat ini Pertamina menjual avtur dengan harga bervariasi tergantung dari lokasi bandara tempat pengisian. Berdasarkan data situs Pertamina per 1-29 Februari 2024, harga avtur di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, sebesar Rp 13.300 per liter. Sementara harga di Halimperdana Kusuma, Jakarta, mencapai Rp 14.524 per liter. 

AMELIA RAHIMA SARI 

Amelia Rahima Sari

Alumnus Antropologi Universitas Airlangga ini mengawali karire jurnalistik di Tempo sejak 2021 lewat program magang plus selama setahun. Amel, begitu ia disapa, kembali ke Tempo pada 2023 sebagai reporter. Pernah meliput isu ekonomi bisnis, politik, dan kini tengah menjadi awak redaksi hukum kriminal. Ia menjadi juara 1 lomba menulis artikel antropologi Universitas Udayana pada 2020. Artikel yang menjuarai ajang tersebut lalu terbit di buku "Rekam Jejak Budaya Rempah di Nusantara".

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus