Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Hyundai Mulai Bangun Pabrik Perakitan Baterai Senilai USD 60 Juta di Bekasi

Batu pertama pembangunan pabrik perakitan baterai PT Hyundai Energy Indonesia diletakkan di kawasan GIIC Cikarang, Jawa Barat, hari ini.

31 Mei 2023 | 20.59 WIB

 Ki-Ka: Chang Oug Hong, President Director Hyundai Energy Indonesia    Young Tack Lee, President Hyundai Motor ASEAN Headquarters, Lee Sang Deok - Ambassador of The Republic of Korea, Dr. H. Mochamad Ridwan Kamil, ST., MUD. - Gubernur Jawa Barat, Heung Sub Oh - Head of Electric Powertrain Business Unit Hyundai Mobis, Heldy Satrya Putera - Deputi Bidang Hilirisasi Investasi Strategis Kementerian Investasi, Toto Nugroho - Presiden Direktur Indonesia Battery Cooperation (Foto: Hyundai)
Perbesar
Ki-Ka: Chang Oug Hong, President Director Hyundai Energy Indonesia Young Tack Lee, President Hyundai Motor ASEAN Headquarters, Lee Sang Deok - Ambassador of The Republic of Korea, Dr. H. Mochamad Ridwan Kamil, ST., MUD. - Gubernur Jawa Barat, Heung Sub Oh - Head of Electric Powertrain Business Unit Hyundai Mobis, Heldy Satrya Putera - Deputi Bidang Hilirisasi Investasi Strategis Kementerian Investasi, Toto Nugroho - Presiden Direktur Indonesia Battery Cooperation (Foto: Hyundai)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Bandung - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia Lee Sang Deok melakukan peletakan batu pertama pembangunan pabrik perakitan baterai PT Hyundai Energy Indonesia di kawasan Greenland International Industrial Center (GIIC) Cikarang, Kabupaten Bekasi hari ini, Rabu, 31 Mei 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

“Atas nama Pemprov Jabar saya sangat mendukung, ini kebanggaan, menjadi peristiwa bersejarah masa depan yang rendah karbon dan ramah lingkungan dimulai salah satunya dari peristiwa hari ini,” kata Ridwan Kamil, dikutip dari keterangannya, Rabu, 31 Mei 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pabrik perakitan baterai PT Hyundai Energy Indonesia tersebut rencananya akan beroperasi pada Maret 2023. Nilai investasi pendirian pabrik tersebut mencapai US$ 60 juta.

Pabrik tersebut memiliki total kapasitas produksi 5 GwhH. Hyundai Motor Group menyatakan akan terus berinvestasi pada pabrik baterai tersebut untuk mendukung produksi kendaraan Ioniq 5 di Indonesiaa.

Pada tahun pertamanya pabrik perakitan baterai PT Hyundai Energy Indonesia tersebut akan memproduksi 21 ribu sistem baterai CAPA per tahun, tahun selanjutnya akan ditambah menjadi 56 ribu unit BSA. Pabrik tersebut memproduksi modul baterai dengan delapan celss dan baterai pack dengan empat modul. Pabrik tersebut diklaim dapat menyerap ribuan tenaga kerja lokal.

Selanjutnya: Pabrik perakitan baterai tersebut berkontribusi ...

Ridwan Kamil mengatakan, pabrik perakitan baterai tersebut berkontribusi pada ekosistem kendara listrik yang diterapkan pemerintah. Pada 2050 Indonesia menargetkan mencapai net zero emission dengan penggunaan energi terbarukan. “Ini sangat penting karena ini adalah akar masa depan, Indonesia sudah berkomitmen net zero emission pada 2050 dan kita mulai dari sekarang," kata dia.

Pria yang akrab disapa Kang Emil ini juga mengatakan, Indonesia memiliki potensi energi terbarukan yang melimpah, khususnya di Jawa Barat. Mulai dari panas matahari, angin, dan geotermal. Dengan penduduk hampir 300 juta jiwa, Indonesia hanya akan mengonsumsi setengah saja dari total produksi energi terbarukan yakni 400 GwH.

“Indonesia di masa depan akan memproduksi 400 Gwh energi terbarukan salah satu yang terbesar di dunia tapi 300 juta penduduk Indonesia cukup mengonsumsi setengahnya. Maka di masa depan Indonesia akan terus mengekspor energi terbarukan ke dunia," kata Ridwan Kamil.

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus