Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG ditutup pada zona negatif pada perdagangan Jumat, 4 Desember 2020, menandai pelemahannya setelah menguat selama tiga hari beruntun pada awal Desember.
Setelah dibuka pada level 5.820,820, indeks acuan terus melemah hingga ke posisi 5.810,483, turun 0,21 persen atau 12,46 poin pada akhir perdagangan hari ini.
Padahal, sebelumnya, IHSG ditutup pada posisi menguat 0,15 persen atau 8,95 poin ke level 5.822,942.
Pada akhir perdagangan hari ini, sebanyak 190 saham menguat, 265 melemah dan 162 stagnan.
Adapun, nilai transaksi pada akhir perdagangan hari ini sebanyak Rp 13,06 triliun, dengan nilai jual bersih asing sebesar Rp 84,49 miliar. Hingga saat ini, aksi jual beli saham masih didominasi oleh pelaku pasar dalam negeri.
Berdasarkan besaran transaksinya, saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk atau BRI (BBRI) membukukan nilai transaksi terbesar sejauh ini sebesar Rp 648,43 miliar, menyusul di belakangnya adalah PT Adaro Energy Tbk (ADRO) dengan nilai transaksi sebesar Rp 572,67 miliar.
Adapun, saham PT Astra International Tbk. (ASII) ternyata paling banyak diburu asing dengan nilai beli bersih asing mencapai Rp 109,73 miliar, sementara asing paling banyak membuang saham BBRI dengan catatan jual bersih asing sebanyak Rp 122,65 miliar.
Berikutnya, PT Alfa Energi Investama Tbk (FIRE) dan PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA) mencatatkan kenaikan dengan persentase tertinggi di antara semua anggota di indeks acuan masing-masing 25 persen dan 24,86 persen.
Di sisi lain, bursa Asia memang bergerak variatif pada penutupan perdagangan hari ini. Indeks Jepang Nikkei 225 terpantau menurun 0,22 persen sedang indeks Hong Kong Hang Seng juga merosot 0,4 persen.
BISNIS
Baca juga: IHSG di Zona Merah pada awal Perdagangan, Melemah 0,75 Persen
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini