Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
GUBERNUR Federal Reserve Bank, Paul Volcker, bersuara keras lagi. Dia mengecam bahwa meningkatnya utang luar negeri banyak perusahaan AS justru akan membahayakan kebangkitan ekonomi AS sendiri. Tanpa menyebut jumlah seluruh utang itu dia memperingatkan, jika semua data-data yang diperolehnya itu mencerminkan kenyataan, negeri raksasa dan kaya di dunia lni akan terjerembab menjadi pihak pengutang terbesar. Membesarnya defisit anggaran belanja Washington, kata gubernur bank sentral itu, memang menyebabkan pemerintah banyak melakukan pinjaman di pasar uang dalam negeri, dan tentu saja hal itu kemudian menyebabkan pihak swasta saling berebut untuk memperoleh sisanya. Otomatis pula, langkanya dolar di pasar dalam negeri dengan cepat mendorong suku bunga yang hingga kini masih bertengger di angka 11%. Apa boleh buat, pihak swasta pun terpaksa berpaling mencari pimjaman dari luar negeri (offshore). Tapi Volcker meramalkan bahwa "keadaan ekonomi 1984 akan cukup punya harapan."
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo