Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Indonesia Butuh USD 1 Triliun untuk Capai NZE pada 2060, Jokowi Cari Pendanaan di COP28

Presiden Jokowi mengatakan Indonesia butuh dana US$ 1 triliun untuk mewujudkan target net zero emission (NZE) pada 2060.

3 Desember 2023 | 18.47 WIB

Presiden Joko Widodo menyapa Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres ketika keduanya bertemu di sela-sela konferensi iklim PBB (COP28) di Dubai, UAE, Sabtu, 2 Desember 2023. ANTARA/HO-Biro Pers Sekretariat Presiden
Perbesar
Presiden Joko Widodo menyapa Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres ketika keduanya bertemu di sela-sela konferensi iklim PBB (COP28) di Dubai, UAE, Sabtu, 2 Desember 2023. ANTARA/HO-Biro Pers Sekretariat Presiden

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Jokowi mengatakan Indonesia butuh dana US$ 1 triliun untuk mewujudkan target net zero emission (NZE) pada 2060. Ia pun mengajak sejumlah pihak, seperti mitra bilateral, investasi swasta, filantropi dan negara sahabat, untuk menjalin kolaborasi pendanaan. 

"Target Paris Agreement dan NZE hanya bisa dicapai jika kita bisa menuntaskan masalah transisi energi. Dari situlah masalah dunia bisa diselesaikan," kata Jokowi dalam forum KTT Pemimpin Dunia tentang Perubahan Iklim (COP28) di Dubai, Uni Emirat Arab, pada Jumat, 1 Desember 2023, dikutip dari  siaran pers Kementerian ESDM.

Jokowi juga mengatakan Indonesia telah memiliki platform pembiayaan inovatif yang kredibel. Termasuk memiliki bursa karbon, mekanisme transisi energi sukuk dan obligasi, ataupun pengelolaan dana lingkungan hidup dari Result-Based Payment

Lebih lanjut, ia mengatakan posisi Indonesia untuk mengurangi perubahan iklim sudah jelas, yakni membangun Indonesia yang resilient prosperous sustainable dan ekonomi inklusif. 

"Kami ingin bekerja keras mencapai NZE di tahun 2060 atau lebih awal. Sekaligus menikmati pertumbuhan ekonomi yang tinggi, kemiskinan yang terus diturunkan secara signifikan serta lapangan kerja yang terus tercipta," ujar Jokowi.

Ihwal upaya menurunkan emisi karbon, Jokowi mengatakan Indonesia berkomitmen memperbaiki pengelolaan forest and other land use (FOLU). Caranya dengan menjaga dan memperluas hutan mangrove, serta merehabilitasi hutan dan lahan. 

Selain itu, lanjut dia, Indonesia berkomitmen mempercepat transisi energi menuju energi baru terbarukan. Sebagai contoh, Indonesia terus melakukan pengembangan energi baru terbarukan terutama energi surya, air, angin, panas bumi, dan arus laut. Termasuk pengembangan biodiesel, bioethanol, dan bioavtur.

"Saya baru saja meresmikan Cirata Floating Solar Power PLTS terbesar di Asia Tenggara menghasilkan 192 MW hasil kerja sama Indonesia dengan Uni Emirat Arab," tutur mantan Gubernur DKI Jakarta ini.

Jokowi pun mengatakan upaya membutuhkan pembiayaan yang besar. Sedangkan sedang berkembang tidak mungkin mampu melakukannya sendiri. "Indonesia butuh investasi lebih dari US$ 1 triliun untuk mencapai NZE di tahun 2060," ujarnya.

Pilihan EditorKepada Jokowi, Ganjar: Terima Kasih Sudah Membantu Saya Banyak

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus