Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Ini Jalur Alternatif untuk Hadapi Arus Balik Lebaran 2024 di Jawa Barat

Pemudik diharapakan memperhatikan sejumlah hal sebelum memutuskan menggunakan jalur alternatif.

13 April 2024 | 18.21 WIB

Antrean kendaraan saat macet panjang lalu lintas pemudik, wisatawan, dan pemudik lokal di turunan Cikaledong, Nagreg, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 13 April 2024. Arus balik pemudik dari arah Jawa Tengah melalui jalur selatan Ciamis,Tasikmalaya, dan Garut, mulai melintas di Nagreg pada H+2 Lebaran. Pemerintah memprediksi puncak arus balik Lebaran 2024 akan berlangsung tanggal Minggu-Senin, 15-16 April 2024. TEMPO/Prima Mulia
Perbesar
Antrean kendaraan saat macet panjang lalu lintas pemudik, wisatawan, dan pemudik lokal di turunan Cikaledong, Nagreg, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 13 April 2024. Arus balik pemudik dari arah Jawa Tengah melalui jalur selatan Ciamis,Tasikmalaya, dan Garut, mulai melintas di Nagreg pada H+2 Lebaran. Pemerintah memprediksi puncak arus balik Lebaran 2024 akan berlangsung tanggal Minggu-Senin, 15-16 April 2024. TEMPO/Prima Mulia

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Bandung - Sekretaris Daerah Jawa Barat Herman Suryatman menyarankan agar pemudik mempertimbangkan jalur alternatif yang ada di jalur utara, tengah, dan selatan Jawa Barat bagi pemudik di masa arus balik Lebaran 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Namun ia mengingatkan agar pemudik memperhatikan sejumlah hal sebelum memutuskan menggunakan jalur alternatif.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Harus menjadi pertimbangan masalah teknis dan non teknis seperti cuaca, kondisi kendaraan, dan pengetahuan sopir soal kondisi jalan. Ini penting dipertimbangkan karena kondisi medan jalur alternatif Jabar (Jawa Barat) tengah selatan yang berbeda dengan jalur utama,” kata dia, dikutip dari keterangannya, Sabtu, 13 April 2024.

Herman mengatakan jalur alternatif tersebut sengaja dipersiapkan untuk mengurangi kepadatan kendaraan di jalur utama. “Oleh karena itu perlu disiapkan jalur alternatif yang merupakan kesatuan sistem jaringan jalan utama,” kata dia.

Berikut jalur alternatif yang bisa dimanfaatkan pemudik:

Di jalur Pantura

1. Sukamandi-Kalijati (22 Km)

2. Pamanukan-Subang (31 Km)

3. Kadipaten-Jatitujuh -Jatibarang (40,7 Km)

4. Haurgeulis-Patrol (19 Km)

5. Cikamurang-Jangga (35 Km)

6. Budur-Tegalgubug-Jagapura-Mundu (32 Km)

7. Losari-Ciledug-Cidahu-Kuningan (95 Km)

8. Cirebon-Sumber-Rajagaluh-Majalengka (32 Km)

Selanjutnya: Jalur tengah selatan dan jalur selatan

Jalur Tengah Selatan

1. Subang-Lembang-Bandung (41 Km)

2. Sumedang-Jalan Cagak-Wanayasa-Purwakarta (85 Km)

3. Talaga-Bantarujeg-Wado-Sumedang (79 Km)

4. Kuningan-Cikijing-Majalengka-Kadipaten (45 Km)

Jalur Selatan

1. Garut-Banyuresmi -Leuwigoong-Kadungora-Cijapati -Majalaya-Bandung (78 Km)

2. Sasak Beusi -Cibatu-Leles (19 Km)

3. Banjar-Manonjaya-Tasikmalaya (44 Km)

4. Malangbong-Wado (15 Km)

5. Parakan Muncang-Warung Simpang (9 Km)

Perkiraan puncak arus balik angkutan Lebaran 2024 akan terjadi mulai Sabtu, 13 April 2024 ini hingga Senin, 15 April 2024. Sejumlah rekayasa lalu-lintas disiapkan di sejumlah lokasi yang berpotensi terjadi kemacetan. Di antaranya contra flow arus mudik di Jalan Tol Jakarta-Cikampek dan Cikampek-Palimanan yang sudah dimulai sejak Jumat, 12 April 2024.

Contraflow juga akan digelar tentatif di jalur Garut menuju Bandung. Sementara selama contraflow tersebut arus kendaraan dari Bandung menuju Garut dialihkan sementara di Jalan Cihuni.

“Sejumlah ruas jalan baik jalur biasa maupun bebas hambatan (jalan tol) akan dilakukan contraflow atau bisa juga one way, tergantung kepolisian melihat situasi lapangan,” kata Herman.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus