Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi melantik tiga anggota kabinet baru, masing-masing Wakil Menteri Keuangan II Thomas Djiwandono, Wakil Menteri Pertanian Sudaryono, dan Wakil Menteri Investasi Yuliot Tanjung di Istana Negara, Jakarta, Kamis, 18 Juli 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Berikut peryataan pertama mereka setelah dilantik:
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Wamenkeu II Thomas Djiwandono mengatakan tentang program presiden terpilih Prabowo Subianto yang menurut dia selaras dengan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2025.
“Semua hal yang menyangkut program unggulan dari presiden terpilih itu akan selaras dengan prinsip-prinsip yang telah disampaikan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani,” kata Thomas saat konferensi pers di Jakarta, Kamis.
Hal itu termasuk Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menjadi program prioritas Prabowo.
Pria yang akrab disapa Tommy itu menyatakan bergabungnya dia dalam Kabinet Indonesia Maju sebagai Wakil Menteri Keuangan II merupakan cermin konsistensi prinsip keberlanjutan yang ditargetkan oleh pemerintahan mendatang.
“Kami di sini memastikan bahwa konsistensi itu menunjukkan keberlanjutan dari kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) maupun presiden terpilih, terutama untuk menjaga instrumen fiskal,” tutur Bendahara Partai Gerindra sekaligus anggota Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran.
Investasi di IKN
Wakil Menteri Investasi / Wakil Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Yuliot Tanjung mengatakan, penunjukannya sebagai wakil menteri baru memiliki tujuan untuk memajukan iklim investasi secara menyeluruh di dalam negeri.
Ia mengatakan, guna mewujudkan hal tersebut ia akan melakukan konsolidasi secara intens dengan kementerian/lembaga terkait termasuk berencana mengubah aturan soal iklim investasi di Indonesia.
Selain itu ia mengatakan, perbaikan iklim investasi tersebut juga dilakukan melalui penyempurnaan sistem perizinan berusaha terintegrasi secara elektronik Online Single Submission (OSS).
Yuliot mengatakan, dari pemajuan iklim investasi tersebut diharapkan target investasi Indonesia pada 2024 yang mencapai Rp1.650 triliun bisa terwujud.
"IKN jadi prioritas, kalau IKN kan kita melihat infrastruktur untuk kawasan inti pemerintahan itu kan sudah disiapkan oleh pemerintah," ucap Yuliot.
Tugas selanjutnya, kata dia, adalah membangun klaster-klaster lainnya yang tentunya membutuhkan banyak investor.
"Jadi, nanti bagaimana mengisi untuk klaster-klaster yang lain ini peningkatan investasi. Kemudian, ada juga kita mendorong untuk adanya kawasan ekonomi. Dan, untuk kawasan financial center itu juga menjadi target ke depan," ungkapnya.
Untuk itu, kata dia, Kementerian Investasi juga akan berkoordinasi dengan Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) untuk percepatan investasi di IKN tersebut.
Ia juga mengungkapkan berdasarkan data yang diterima Kementerian Investasi, hingga saat ini terdapat sekitar 400 letter of intent (LoI) atau surat minat investasi di IKN.
"Sebenarnya ini dari data yang ada, komitmen investasi sudah lebih dari 400, tetapi ini kan kita ada prioritas terlebih dahulu menyiapkan KIPP (kawasan inti pusat pemerintahan). Jadi, setelah KIPP ini sudah siap, kita akan mendorong investasi lebih tersebar lagi sesuai dengan klaster-klaster yang ada," ujar Yuliot.
Sukseskan Tugas Menteri Pertanian
"Kesuksesan wakil menteri adalah bagaimana kita melihat suksesnya Menteri. Jadi secara umum saya sampaikan bahwa tugas saya adalah menyukseskan tugas kinerja Pak Menteri," katanya.
Sudaryono meyakini di bawah kepemimpinan Amran sebagai Menteri Pertanian, Indonesia dapat meraih swasembada pangan.
"Pak Amran visinya bagus, kemudian eksekusinya juga bagus. Kita pernah punya pengalaman swasembada pangan, artinya bisa dan mampu untuk melaksanakan," katanya.