Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Ini Sosok Menteri Bahlil yang Diutus Jokowi Selesaikan Konflik Rempang Batam

Ini sosok Bahlil Lahadalia yang diutus Presiden Jokowi untuk menyelesaikan konflik di Pulau Rempang, Batam.

14 September 2023 | 08.08 WIB

Menteri Investasi Indonesia merangkap Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modalnteri Bahlil Lahadalia saat menemui warga di Sembulang, Rempang, Batam, Ahad, 13 Agustus 2023. Foto: Yogi Eka Sahputra
Perbesar
Menteri Investasi Indonesia merangkap Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modalnteri Bahlil Lahadalia saat menemui warga di Sembulang, Rempang, Batam, Ahad, 13 Agustus 2023. Foto: Yogi Eka Sahputra

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia mendapatkan tugas dari Presiden Jokowi untuk datang ke Pulau Rempang, Batam, Kepulauan Riau yang tengah bergejolak. Jokowi mengutus Bahlil untuk memberi penjelasan kepada warga Pulau Rempang yang menolak pembangunan Rempang Eco-City.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Mungkin besok atau lusa Menteri Bahlil akan ke sana untuk memberikan penjelasan mengenai itu," kata Jokowi kepada wartawan di Pasar Kranggot, Cilegon, pada Selasa, 12 September 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bahlil mengatakan akan segera ke Pulau Rempang. Adapun, penjelasan yang akan disampaikan oleh Bahlil terkait kesepakatan warga Rempang yang akan diberi lahan 500 meter plus bangunan tipe 45 imbas dari pengembangan proyek Rempang Eco-City.

"Saya agendakan mungkin akhir minggu (pekan) ini," ujar Bahlil ketika ditemui usai rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI di Komplek Parlemen Senayan pada Rabu, 13 September 2023. "Saya tidak bisa sebutkan hari karena harus menyesuaikan jadwal kegiatan yang sudah ada."

Lantas, seperti apa profil Menteri Bahlil Lahadalia yang diutus Jokowi untuk pergi ke Pulau Rempang? 

Profil Menteri Investasi Bahlil Lahadalia

Bahlil Lahadalia lahir di Banda, Maluku pada 7 Agustus 1976. Bahlil adalah Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal. Ia dilantik sebagai menteri di Kabinet Indonesia Maju Jilid II Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin pada 28 April 2021.

Saat duduk di bangku SMP, Bahlil sempat bekerja sebagai kondektur. Kemudian ketika SMA, ia bekerja sebagai sopir angkot. Hal itu dilakukannya agar bisa membeli sepatu dan tetap bersekolah. 

Hingga kemudian, Bahlil berhasil melanjutkan ke pendidikan yang lebih tinggi di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Port Numbay Jayapura, Papua. Saat menjadi mahasiswa, Bahlil aktif dalam berorganisasi. Ia pernah menjabat sebagai Bendahara Umum Pimpinan Nasional Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).

Setelah lulus kuliah, ia memulai karirnya menjadi pegawai kontrak di perusahaan Sucofindo. Selanjutnya, Bahlil Lahadalia bersama rekan-rekannya mendirikan kantor konsultan IT dan keuangan. Di usianya yang ke 25 tahun, ia ditunjuk sebagai direktur wilayah Papua perusahaan tersebut dan membawahi 70 orang karyawan.

Melihat begitu besarnya peluang sumber daya alam di Papua, ia kemudian memilih untuk mengembangkan bisnis. Kini, bisnisnya itu telah memiliki 10 anak usaha di bawah naungan perusahaan induk PT Rifa Capital.

Sebelum diangkat menjadi menteri, ia tercatat pernah menjadi bagian dari Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) pada 2003. Hal itu mengantarkannya menjadi ketua periode 2015-2019. Bahlil juga memimpin delegasi perdagangan bagi pengusaha muda ke Jepang pada 2016 dan ke Eropa pada 2018 (HIPMI-Europe Trade Mission 2018).

Kedekatan Bahlil dengan Presiden Joko Widodo alias Jokowi mulai terlihat ketika keduanya bertemu di Musyawarah Nasional HIMPMI XVI, Jakarta, pada Senin, 16 September 2019 silam. Saat itu, Bahlil memberi dukungannya kepada mantan Wali Kota Surakarta dan Ma’ruf Amin itu untuk maju ke pemilihan presiden (Pilpres) 2019 putaran kedua. Bahkan ia tergabung dalam tim kampanye nasional Jokowi-Ma’ruf dan menduduki posisi sebagai Direktur Penggalangan Pemilih Muda.

Selanjutnya: Bahlil Lahadalia dan Pulau Rempang...

Bahlil Lahadalia dan Pulau Rempang

Konflik yang terjadi di Pulau Rempang dipicu oleh penolakan warga yang tidak mau direlokasi imbas pembangunan Rempang Eco-City. Sebagaimana diketahui, Pulau Rempang akan dijadikan kawasan industri, perdagangan, hingga wisata yang terintegrasi. Tak hanya itu, kampung ini menjadi titik awal pembangunan pabrik kaca terbesar asal Cina bernama Xinyi Group.

Perusahaan terkemuka dalam industri kaca dan solar panel asal China, Xinyi Group, bakal membangun fasilitas hilirisasi pasir kuarsa atau pasir silika di Kawasan Rempang Eco-City di Batam, Kepulauan Riau. Rencana itu ditindaklanjuti oleh Kementerian Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) lewat kunjungan ke fasilitas produksi Xinyi Group di Wuhu, China, Selasa, 18 Juli 2023.

“Saya lihat Xinyi adalah salah satu pemain yang terbesar di dunia yang insya Allah akan melakukan investasi di Indonesia, di Rempang,” kata Bahlil dalam keterangan di Jakarta, Rabu, 19 Juli 2023.

Menurut Bahlil, kunjungannya ke Wuhu, China itu mencerminkan komitmen pemerintah Indonesia untuk terus mendorong hilirisasi dalam berbagai sektor industri. Proyek Rempang Eco City bakal dibangun di atas dua Kelurahan Pulau Rempang, Kelurahan Sembulang dan Rempang Cate. 

Kawasan tersebut dijadikan proyek strategis nasional (PSN) yang telah ditetapkan pada akhir Agustus 2023. Ketentuan ini tertuang dalam Permenko Bidang Perekonomian RI Nomor 7 Tahun 2023 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Nomor 7 Tahun 2021 tentang Perubahan Daftar Proyek Strategis Nasional.

RIZKI DEWI AYU | DANIEL A. FAJRI | ANTARA

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
Ā© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus