Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - PT Kereta Cepat Indonesia Cina (KCIC) menandatangi kerja sama dengan PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) untuk mendukung konektivitas stasiun Kereta Cepat Jakarya-Bandung (KCJB). "Untuk mewujudkan layanan transportasi yang terintegrasi," ujar Corporate Secretary KCIC Rahadian Ratry kepada Tempo pada Jumat malam, 3 Februari 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Rahadian menjelaskan, Stasiun Halim KCJB akan terkoneksi dengan stasiun Light Rail Transit atau LRT Jabodebek. Sehingga penumpang yang berada di area Bandung dan sekitarnya, akan disediakan kereta api pengumpan atau feeder untuk mempermudah transportasi masyarakat dari Stasiun Padalarang menuju pusat Kota Bandung.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Rahadian menuturkan integrasi transportasi diupayakan KCIC untuk mempermudah akses pengguna. KCIC juga melakukan penjajakan dan menjalin kerja sama dengan pihak ketiga untuk pengembangan kawasan dan pembangunan sarana untuk mempermudah konektivitas.
"Menyiapkan area dropzone dan penyediaan layanan transportasi terintegrasi," tutur Rahadian.
Rahadian membeberakan progres proyek KCJB. “Saat ini kami fokus pada penyelesaian konstruksi stasiun, pemasangan sarana dan prasarana kereta api, seperti rel dan listrik aliran atas. Serta kesiapan sumber daya manusia menjelang operasional,” ujar dia.
Selanjutnya: cost overrun tidak akan mengganggu target operasi sepur kilat ...
Selain itu, KCIC juga secara bertahap mendatangkan rangkaian Electric Multiple Unite (EMU) KCJB tahap dua yang sudah dimulai pada Rabu, 11 Januari 2023. Sebanyak empat rangkaian EMU yang tiba di Indonesia pada 25 Desember 2022 itu akan dimobilisasi secara bertahap menuju Depo Tegalluar Bandung.
“Kami juga secara bertahap mendatangkan rangkaian EMU dari Tiongkok untuk kemudian dirangkai ulang dan dilakukan uji statis dan dinamis,” tutur Rahadian.
Staf Khusus Menteri BUMN Erick Thohir, Arya Sinulingga, mengatakan masalah pembengkakan biaya atau cost overrun tidak akan mengganggu target operasi sepur kilat itu. Dia optimistis bahwa proyek yang digarap oleh KCIC itu akan beroperasi pertengahan tahun 2023 atau Juni.
“Enggak (masalah cost overrun), enggak ngaruh ke timeline karena sudah komitmen dua-duanya. Ketika G20, Presiden Xi Jinping sama Presiden Jokowi itu komitmen berdua,” ujar dia di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, pada Jumat, 3 Februari 2023.
Menurut dia, meskipun cost overrun berdampak pada cairnya Penyertaan Modal Negara (PNM) dari PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau PT KAI, pembangunan harus tetap dilakukan. Agar targetnya bisa tercapai. “Tenang saja, yang pasti tetap ada pembangunan, nanti terbangun semua itu,” tutur dia.
Arya menuturkan masalah pembengkakan biaya itu akan segera diselesaikan bersama pihak Cina. “Cost overrun, masih kita negosiasikan terus sama mereka (Cina). Tapi kan ini tetap berjalan (proyeknya),” kata dia.
Sebelumnya Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memastikan bahwa masalah cost overrun akan dibereskan pada pekan depan.
"Terkait cost overrun kereta cepat tidak ada masalah, kita mau finalkan hal tersebut pada pekan depan di Beijing, Cina," ujar Luhut di Jakarta, Kamis, 2 Februari 2023. Ia berharap pada pertemuan itu, masalah segera rampung dibahas.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini