Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
IKLIM investasi di dalam negeri terus menggeliat. Jumlah investasi asing dan lokal yang mendapat persetujuan sepanjang semester pertama tahun ini meningkat signifikan dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Berdasarkan data Badan Koordinasi Penanaman Mo-dal, penanaman modal asing yang disetujui hingga Juli lalu meningkat dua kali lipat. Jika semula hanya US$ 2,5 miliar atau sekitar Rp 24,7 triliun, yang berasal dari 300 proyek, kini meningkat menjadi US$ 4,9 miliar atau setara dengan Rp 48,5 triliun dari 566 proyek.
Nilai investasi penanaman modal dalam negeri (PMDN) pun mengalami kenaikan. Berdasarkan izin usaha tetap yang dikeluarkan pada periode 1 Januari hingga 31 Juli lalu, nilai investasi PMDN mencapai Rp 9,7 triliun dari 137 proyek. Angka ini sedikit lebih tinggi ketimbang tahun sebelumnya, yaitu Rp 9,4 triliun dari 65 proyek.
Swasembada Gula pada 2009
INDONESIA diperkirakan baru bisa mencapai swasembada gula pada 2009. Menteri Pertanian Anton Apriyantono, yang juga menjabat Ke-tua Dewan Gula Indonesia, mengatakan, produksi gula nasional yang tahun ini diperkirakan 2,3 juta ton masih di bawah konsumsi gula tahunan yang mencapai 2,5 juta ton.
Meski begitu, Anton opti-mistis target itu bakal ter-ca-pai, sebab kekurang-an pa--sokan gula terus me--nu-ru-n. Untuk tahun depan, ke-kurang-an pasokan diper-kirakan hanya 200 juta ton. Setahun kemudian, lahan te-bu yang ada bahkan sudah akan mencukupi kebutuhan konsumsi masyarakat.
Dengan adanya peningkat-an produksi, impor gula pasir pun terus menurun. T-ahun ini, gula yang diimpor diper-kirakan tinggal 500 juta ton, yang berarti turun tajam da-ri tahun sebelumnya yang 900 juta ton. Untuk 2006, Dewan Gula menargetkan impor gula tinggal 200 juta ton.
Mobil Listrik Mulai Dilirik
Pusing dengan harga mi-nyak yang terus meroket, sebagian masyarakat Jak-arta kini mulai melirik mobil ber-tenaga listrik. Akibatnya, Lem-baga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Serpong yang memproduksi Marlip, mobil bertenaga listrik, kebanjiran pesanan. Untuk tahun ini saja, pesanan yang datang mencapai 200 unit mobil. Padahal, kapasitas produksinya hanya 80 unit per tahun.
Hingga akhir Agu-stus ini, pesanan yang harus di-se-rahkan mencapai 100 unit. Menurut Masrah, salah se-orang penemu mobil listrik itu, meningkatnya permintaan mobil ramah lingkungan ini dipicu oleh melambungnya harga BBM. Pada tahun-tahun sebelumnya, kendaraan berkapasitas enam hingga delapan penumpang ini ha-nya laku 20 sampai 30 unit setahun.
Marlip hanya mampu menyimpan listrik untuk melaju selama 8 jam dengan kecepatan maksimum 40 kilometer per jam. Harganya mencapai Rp 50 jutaan per unit. Rencananya, LIPI akan mening-katkan kapasitas produksi Marlip hingga 200 unit per tahun untuk memenuhi permintaan pasar. Persoalannya, LIPI masih butuh investor yang bisa mengucurkan dana segar.
Saham Niaga Securities Dilego
PT Bank Niaga Tbk. menjual seluruh sahamnya di PT Commerce Internatio-nal Merchant Bankers Niaga Securities. Saham sebanyak 49 persen itu dilego kepada Commerce International Merchant Bankers GK Pte, Singapura (48 persen), dan Wito Mailoe, seorang warga negara Indonesia (1 per-sen). Penandatanganan transaksi dilakukan pada Selasa pekan lalu di Jakarta. Total nilai penjualan mencapai Rp 28, 2 miliar.
Penjualan ini merupaka-n bagian dari konsolidasi unit usaha Commerce Asset-Hol-ding Berhad, Malaysia, yang merupakan induk Bank Nia--ga. Commerce juga tercatat sebagai induk perusahaan lembaga keuangan di Singa-pura itu, yang berencana mengakuisisi 87 per-sen saham PT GK Goh Indonesia. Setelah akuisisi itu, Commerce rencananya bakal menggabungkan Niaga Securities dengan PT GK Goh Indonesia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo