Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poin penting
Pengelola resor terpadu di Singapura, Marina Bay Sands Pte Ltd, mencanangkan program investasi ulang US$ 1 miliar pada 2021, antara lain, untuk renovasi ekstensif.
Pada kuartal pertama tahun ini, Marina Bay Sands mencetak peningkatan pendapatan bersih lebih dari dua kali lipat menjadi US$ 848 juta.
Indonesia secara konsisten menjadi satu dari lima pasar luar negeri teratas Marina Bay Sands.
SEMAKIN normalnya mobilitas masyarakat setelah meredanya pandemi Covid-19 menjadi titik balik bagi performa industri pariwisata global. Sektor ini kian bergeliat kendati dunia masih dibayangi awan kelabu ketidakpastian perekonomian global.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Geliat industri pariwisata ini terlihat di salah satu destinasi wisata luar negeri yang cukup banyak dikunjungi warga negara Indonesia: Singapura. Singapore Tourism Board mencatat angka kunjungan wisatawan Indonesia ke Singapura sepanjang 2022 menjadi yang tertinggi dengan 1,1 juta kunjungan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pemulihan tersebut lantas disambut para pelaku industri pariwisata dengan berbagai strategi dan investasi baru. Salah satu perusahaan pengelola resor terpadu di Singapura, Marina Bay Sands Pte Ltd, pun mencanangkan program investasi ulang senilai US$ 1 miliar pada 2021, antara lain, untuk renovasi ekstensif.
Bagaimana strategi bisnis perseroan dalam menyambut kian menguatnya tingkat kunjungan pariwisata global? Berikut ini petikan wawancara tertulis Direktur Operasi Marina Bay Sands, Paul Town, dengan wartawan Tempo, Caesar Akbar, pada Juni lalu.
Dapatkah Anda menceritakan kepada kami apa yang dialami Marina Bay Sands sejak masa pandemi hingga saat ini? Apakah ada penurunan jumlah kunjungan dan bagaimana keadaannya sekarang?
Sejak perbatasan dibuka kembali secara bertahap pada 2021, momentum bisnis terus meningkat. Pada kuartal pertama tahun ini, kami melihat pendapatan bersih meningkat lebih dari dua kali lipat menjadi US$ 848 juta untuk periode yang berakhir pada 31 Maret 2023 dibanding pendapatan di periode yang sama pada 2022.
Tingkat hunian hotel juga mencapai 97,6 persen dengan pendapatan kamar mencapai US$ 97 juta. Angka ini meningkat sekitar 155 persen dibanding pendapatan di kuartal yang sama pada 2022.
Resor terpadu Marina Bay Sands di Singapura. REUTERS/Edgar Su
Kondisi pemulihannya cukup kuat, ya. Padahal, kalau di dalam negeri, pandemi Covid-19 dan dampaknya dalam tiga tahun terakhir sempat membuat sektor pariwisata di Indonesia berada di bawah tekanan...
Pada puncak pandemi, banyak bisnis di Singapura, termasuk Marina Bay Sands, justru terus berkembang dengan ketangguhan dan kemampuan beradaptasi yang mumpuni. Salah satunya dengan memanfaatkan periode ini untuk menciptakan kembali model bisnis dan mentransformasi penawaran agar tetap relevan dan memenuhi tren pariwisata yang muncul pada era pasca-Covid.
Di resor terpadu, misalnya, kami mempercepat rencana transformasi resor dengan program investasi ulang senilai US$ 1 miliar pada 2021 untuk menjalani renovasi ekstensif yang bertujuan meningkatkan pengalaman wisata dan perhotelan yang mewah. Upaya ini menempatkan kami pada posisi yang baik untuk pemulihan pariwisata global.
Strategi apa yang ditempuh perseroan untuk mengatasi kondisi dan dampak pandemi? Apakah ada modifikasi pada strategi bisnis?
Pandemi memicu pergeseran paradigma dalam cara bisnis pariwisata dan perhotelan beroperasi, sehingga mendorong kami untuk memikirkan kembali proses bisnis kami dan menemukan cara baru untuk melibatkan para tamu kami. Salah satu cara yang kami upayakan dalam merespons tren bisnis yang muncul setelah pandemi adalah membangun Hybrid Broadcast Studio pertama kami pada 2020 agar penyelenggara MICE (meeting, incentive, convention, exhibition) dapat menjangkau audiens pada saat perjalanan tidak memungkinkan.
Apakah bisa diceritakan juga soal rencana investasi ulang senilai US$ 1 miliar?
Rencana investasi ulang senilai US$ 1 miliar kami dipercepat pada akhir 2021 untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat terhadap pengalaman yang lebih tinggi dan eksklusif dari pengunjung lokal serta internasional. Transformasi besar-besaran ini mencakup peremajaan kamar dan suite hotel Marina Bay Sands, peluncuran penawaran makanan dan minuman (F&B) baru, serta peningkatan lainnya yang akan memungkinkan kami menawarkan produk mewah dan pengalaman perhotelan terdepan di industri ini kepada para tamu.
Oh, iya, Marina Bay Sands Hotel baru-baru ini merenovasi kamar-kamar di Tower 1 dan 2. Bolehkah kami mengetahui rencana investasi yang sedang dipersiapkan perusahaan untuk jangka pendek dan menengah di masa mendatang?
Saat ini, kami telah menyelesaikan dan meluncurkan lebih dari 1.000 kamar yang telah direnovasi di Tower 1 dan 2. Fase transformasi berikutnya akan berfokus pada ultra-luxe suites dari level 45 ke atas, Tower 3, serta lobi hotel dan Sands SkyPark dalam waktu dekat.
Penawaran baru ini berfungsi menata ulang masa depan perhotelan dan perjalanan mewah, serta akan menghadirkan pengalaman gaya hidup unik yang belum pernah ada di pasar.
Area pelabuhan timur, terlihat di belakang resor terpadu Marina Bay Sands di Singapura, 26 Juli 2022. REUTERS/Edgar Su
Saat ini kondisi kembali berubah dari saat masa pandemi lalu. Apakah ada perubahan tren kunjungan wisatawan?
Meskipun ekonomi global berangsur pulih, terdapat beberapa perubahan penting dalam tren kunjungan. Kami telah mengamati adanya tren bagi para wisatawan untuk tinggal lebih lama dan membelanjakan lebih banyak uang karena mereka mencari pengalaman yang lebih premium.
Selain itu, mereka menikmati Singapura dengan cara yang berbeda, yakni dengan menjelajahi hal yang lebih beragam yang ditawarkan negara ini. Hal ini tentu membantu mengembalikan aktivitas bisnis kami ke tingkat sebelum masa pandemi jauh lebih cepat dari yang kami perkirakan.
Apa lagi yang berubah dibanding kondisi sebelum masa pandemi?
Prioritas kesehatan juga mengarah pada peningkatan liburan yang bersifat restoratif, dengan banyak orang yang melakukan perjalanan untuk merawat kesehatan mental, fisik, dan emosional mereka. Selain itu, acara yang berhubungan dengan hiburan dan gaya hidup menjadi segmen utama yang diminati.
Bagaimana Marina Bay Sands melihat tren bisnis perjalanan secara umum, terutama setelah masa pandemi?
Karena wisatawan zaman sekarang lebih melek teknologi, sadar akan lingkungannya, dan cerdas dalam memilih produk yang mereka konsumsi, industri ini pun perlu mengadopsi solusi digital untuk mendukung upaya dalam meningkatkan pengalaman para tamu. Para tamu kami sekarang dapat memanfaatkan fitur-fitur Smart Hotel yang mendukung aplikasi mobile, yang memungkinkan mereka tidak perlu lagi melakukan proses check-in dan check-out konvensional di resepsionis.
Mereka juga dapat menggunakan ponselnya sebagai kartu kunci digital untuk mengakses kamar dan lift hotel, serta memesan makanan dari dalam kamar. Layanan baru ini memulai program penting di bawah peta jalan layanan pelanggan resor terintegrasi untuk meningkatkan pengalaman digital menyeluruh di semua titik kontak dalam perjalanan tamu.
Berbicara soal warga Indonesia, apakah wisatawan dari negara kami menjadi pasar utama Marina Bay Sands?
Meskipun banyak wisatawan dari seluruh dunia yang datang ke Marina Bay Sands setiap tahun, Indonesia secara konsisten menjadi satu dari lima pasar luar negeri teratas Marina Bay Sands. Pasca Covid-19, kami terus menarik banyak wisatawan Indonesia ke resor terpadu kami. Kami mengamati bahwa pengeluaran mereka merupakan bagian besar dari pendapatan retail kami pada 2022.
Jadi, memang banyak, ya, jumlah kunjungan dari Indonesia?
Berdasarkan data resmi, Indonesia merupakan pasar sumber terbesar bagi Singapura sebelum masa pandemi, baik dalam hal kedatangan pengunjung maupun penerimaan pariwisata. Bahkan, setelah Covid-19, pengunjung dari Indonesia mencatat pertumbuhan tertinggi dari tahun ke tahun, dan pada 2022 menyumbangkan penerimaan pariwisata senilai Sin$ 1,1 miliar. Di Marina Bay Sands, Indonesia merupakan pengunjung teratas kami pada 2022.
Bagaimana Marina Bay Sands memandang industri pariwisata pada 2024?
Industri pariwisata diperkirakan melanjutkan pemulihan hingga 2024. Pembukaan kembali perbatasan Cina pasti akan mengarah pada kebangkitan pariwisata outbound Cina yang mendorong prospek pertumbuhan di negara-negara dengan sektor pariwisata yang substansial. Sebab, selama ini Cina menyumbang cukup besar wisatawan internasional sebelum Covid-19.
Selain itu, banyak tren yang telah kami identifikasi akan terus berlanjut pada tahun-tahun mendatang dan sangat mempengaruhi keputusan perjalanan konsumen. Dengan demikian, kami akan terus tetap kompetitif serta mencari terobosan baru dalam hal hospitality mewah dan pengalaman perjalanan.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo