Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Isu Pertamina Rugi Sebab Satu Harga? ESDM Jelaskan Hitungannya

Arcandra Tahar, membantah adanya kabar yang menyebut keuangan PT Pertamina (Persero) merugi

25 Februari 2019 | 14.56 WIB

Petugas tengah melakukan pengisian bahan bakar jenis Premium di SPBU kawasan Matraman, Jakarta, Kamis, 11 Oktober 2018. Awalnya, harga Premium diberitakan akan naik 7 persen dari Rp 6.550 menjadi Rp 7.000 per liter. Tempo/Tony Hartawan
Perbesar
Petugas tengah melakukan pengisian bahan bakar jenis Premium di SPBU kawasan Matraman, Jakarta, Kamis, 11 Oktober 2018. Awalnya, harga Premium diberitakan akan naik 7 persen dari Rp 6.550 menjadi Rp 7.000 per liter. Tempo/Tony Hartawan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, MENTAWAI -  Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Arcandra Tahar, membantah adanya kabar yang menyebut keuangan PT Pertamina (Persero) merugi lantaran sejak adanya penyaluran BBM satu harga. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dalam kunjungannya di Sipora, Kabupaten Mentawai, Sumatera Barat, Arcandra menegaskan bahwa kabar tersebut hanyalah hoax belaka.

"Pernah dapat whatsapp grup gak yang bilang kalau BBM 1 harga akan bangkrutkan Pertamina? Nah saya akan cerita agar fitnah ini tidak berkembang," kata Arcandra, saat meresmikan lembaga penyalur BBM 1 Harga di Mentawai, Senin 25 Februari 2019.

Kata Arcandra, biaya untuk membangun lembaga penyalur BBM 1 harga tidak pernah lebih dari Rp800 miliar per tahun.

"170 titik penyalur BBM satu harga ini akan dibangun semuanya, biayanya kurang dari Rp800 miliar setahun. Rp800 miliar itu kalau dibandingkan dengan PAD Kab. Mentawai Rp30 miliar itu memang besar, tapi kalau dibandingkan dengan penghasilan Pertamina itu jadi lain lagi," jelasnya.

Jumlah tersebut, imbuhnya, lebih kecil jika dibandingkan dengan pendapatan Pertamina setiap tahunnya. Apalagi, dalam waktu dekat Pertamina akan mengelola blok Rokan dimana revenue yang diperoleh sekitar Rp40 triliun.

"Kemarin Presiden bilang, blok Rokan akan kembali ke Pertamina. Insha Allah mulai 2021 hingga 20 tahun kedepan akan dikelola Pertamina. Itu revenuenya Rp800 triliun, pertahunnya Rp40 triliun. Jadi kalau ada yang percaya WAG, tolong diberitahu teman-temannya.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus