Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir kembali terpilih menjadi Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) dalam Musyawarah Nasional (Munas) ke-6 MES yang diselenggarakan di Jakarta, Minggu 1 Oktober 2023.
Erick mendapatkan kepercayaan untuk melanjutkan kepemimpinan MES untuk periode kedua, yakni masa jabatan 2023 – 2028 atau 1445 – 1450 Hijriyah.
Sebelumnya, Erick menjadi ketua umum MES untuk Periode 2021 - 2023.
Pada kesempatan yang sama, Erick Thohir menyampaikan komitmennya untuk meningkatkan ekonomi syariah melalui pembangunan rumah syariah.
"Saya berjanji salah satunya di pengurusan akan datang ini kita harus mempunyai rumah syariah," ujar Erick.
Ia mengatakan, rumah syariah dijadikan sebagai wadah menyusun program dan sistem berdasarkan database yang dimiliki, sehingga diharapkan dapat membuat kebijakan yang tepat sasaran.
Adapun isu yang menjadi perhatian di antaranya terkait memperluas ekonomi syariah, tidak hanya di dalam negeri tetapi juga sebagai produk global.
Ia menyebutkan Bank Syariah Indonesia (BSI) termasuk dalam 12 bank syariah terbesar di dunia.
Oleh karena itu, peluang untuk meningkatkan perekonomian syariah semakin terbuka seiring dengan pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
"Artinya kesempatan kita mendorong bank-bank syariah menjadi lebih besar lagi, pasti bisa," ujarnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Wakil Presiden Ma’ruf Amin selaku Ketua Dewan Pembina MES menyampaikan apresiasi atas kepengurusan dan prestasi MES sebelumnya.
“Selamat atas prestasi-prestasi itu. Jaga dan tingkatkan terus prestasi-prestasi tersebut ke depan," kata Wapres.
Menurut Wapres Ma’ruf, kepengurusan MES di bawah kepemimpinan Erick Thohir berhasil meraih penghargaan ISO 9001.2015.
Kedua, karena kepengurusan MES yang lalu mampu mencatatkan hasil audit dengan Predikat Wajar Tanpa Pengecualian untuk keuangan MES.
Erick berharap agar seluruh pemangku kepentingan, termasuk pemerintah juga turut mendukung program untuk meningkatkan sistem keuangan dan perekonomian syariah.
"Kebijakan untuk bagaimana melahirkan lebih banyak bank syariah bisa terjadi di Indonesia. Ini adalah sebuah turunan daripada sistem keuangan yang bisa dipertanggungjawabkan," katanya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini