Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Ekonomi

Berita Tempo Plus

Belum Terintegrasi Sempurna

Belum seluruh akses LRT Jabodebek tersambung sempurna dengan moda lain. Penumpang meminta fasilitas parkir yang merata.

29 Agustus 2023 | 00.00 WIB

Suasana penumpang Kereta Light Rail Transit (LRT) Jabodebek di Jakarta, 28 Agustus 2023. TEMPO/Subekti
Perbesar
Suasana penumpang Kereta Light Rail Transit (LRT) Jabodebek di Jakarta, 28 Agustus 2023. TEMPO/Subekti

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Ringkasan Berita

  • Begitu turun di Stasiun Dukuh Atas, penumpang LRT Jabodebek masih harus melintasi Stasiun KRL Commuter Sudirman agar bisa menyambung perjalanan dengan MRT Jakarta.

  • Stasiun LRT didesain tanpa kantong parkir.

  • Sejak kemarin hingga dua pekan ke depan, hanya ada 12 rangkaian dari total 27 rangkaian aktif LRT yang akan diluncurkan untuk masyarakat.

PERJALANAN Didit Aditya dari Bekasi Barat menuju kediaman kerabatnya di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, sedikit terhambat ketika tiba di Stasiun Dukuh Atas Light Rail Transit Jakarta Bogor Depok Bekasi atau LRT Jabodebek. Jika memakai jembatan penyeberangan multiguna (JPM) sepanjang 265 meter yang dibangun beberapa entitas swasta di area tersebut, penumpang kereta ringan bisa berpindah moda menuju mass rapid transit (MRT). Namun pergeseran itu tak semulus yang diperkirakan Didit.

“Integrasi antarmodanya belum rapi. Saya harus melewati dua gerbang tap in (pintu elektronik) sebelum sampai di peron MRT,” kata pekerja swasta berusia 31 tahun tersebut kepada Tempo, kemarin, 28 Agustus 2023.

Begitu turun di Stasiun Dukuh Atas, kata Didit, penumpang LRT Jabodebek masih harus melintasi Stasiun KRL Commuter Sudirman agar bisa menyambung perjalanan dengan MRT Jakarta. Hal itu membuat penumpang LRT Jabodebek bercampur dengan penumpang KRL yang sedang bergerak menuju pintu keluar stasiun. Kemarin sore, ketika LRT Jabodebek baru diresmikan, arus penumpang dari kedua moda sepur itu masih harus dipisahkan secara manual oleh beberapa orang petugas khusus.

“Saya diarahkan ke sebuah jalur khusus setelah mengaku sebagai penumpang LRT yang ingin pindah ke MRT,” tutur Didit. “Tapi, ketika jam padat, bisa saja ada penumpang KRL yang melakukan cara serupa untuk keluar dari Stasiun Sudirman.”

Menurut dia, integrasi penumpang LRT seharusnya diarahkan dengan rambu dan petugas khusus. Nyatanya, masih ada beberapa marka dan fasilitas di stasiun dan JPM Dukuh Atas yang masih dirapikan oleh pekerja.

Dalam publikasi peresmian LRT Jabodebek, Stasiun Dukuh Atas belum tercatat sebagai salah satu titik perhentian yang terintegrasi dengan moda angkutan lainnya. Sejauh ini, baru tujuh stasiun kereta ringan yang dilengkapi sistem multimoda, dari bus rapid transit (BRT), kereta rel listrik (KRL) Commuter, serta angkutan kota pengumpan (angkot). Ketujuhnya adalah Stasiun Harjamukti, Stasiun Ciracas, Stasiun Kampung Rambutan, Stasiun Taman Mini Indonesia Indah, Stasiun Cawang, Stasiun Ciliwung, serta Stasiun Cikoko.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Yohanes Paskalis

Mulai ditempa di Tempo sebagai calon reporter sejak Agustus 2015. Berpengalaman menulis isu ekonomi, nasional, dan metropolitan di Tempo.co, sebelum bertugas di desk Ekonomi dan Bisnis Koran Tempo sejak Desember 2017. Selain artikel reguler, turut mengisi rubrik cerita bisnis rintisan atau startup yang terbit pada edisi akhir pekan.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus