Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poin penting
Hutama Karya memfungsikan tiga ruas jalan tol saat libur Natal dan tahun baru.
Mobilitas masyarakat saat akhir tahun diprediksi melonjak 143 persen dibanding tahun lalu.
Terdapat 410 kilometer jalan tol baru yang dibangun pada 2023.
JAKARTA – Sejumlah jalan tol yang hampir selesai dibangun akan turut difungsikan untuk menampung pergerakan kendaraan pada masa libur Natal dan tahun baru atau Nataru. Direktur Operasi III PT Hutama Karya (Persero) Koentjoro memastikan sejumlah jalan bebas hambatan anyar itu sudah layak dipakai kendaraan, meski operasinya terbatas dan diawasi ketat oleh kepolisian. “Layanannya minimum. Biasanya dibuka saat terang, mulai pukul 06.00 hingga pukul 17.00, sesuai dengan kewenangan kepolisian,” ucapnya kepada Tempo, kemarin.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ada tiga jalan tol Trans Sumatera yang akan dibuka terbatas oleh Hutama Karya. Salah satunya jalur sepanjang 71 kilometer bagian dari jalan tol Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat, persisnya di seksi Tebing Tinggi-Dolok Merawan-Sinaksak. Jalan tol Bangkinang-Tanjung Alai seksi Bangkinang-Koto Kampar sepanjang 24,7 kilometer yang dibangun sejak pertengahan 2019 pun akan dibuka secara terbatas. Kemudian jalan tol Binjai-Langsa seksi Kuala Bingai-Tanjung Pura sepanjang 19 kilometer.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Koentjoro tidak hafal persis fasilitas vital yang sudah disediakan di ketiga ruas tersebut. Namun, berkaca pada pemakaian jalan tol fungsional pada masa mudik Lebaran 2023, dia membuka peluang penambahan rambu dan petugas. “Kami masih menanti instruksi lanjut dari kepolisian dan Kementerian Perhubungan (mengenai skema buka-tutup jalan tol fungsional).”
Badan Kebijakan Transportasi Kementerian Perhubungan memprediksi pergerakan total 107,63 juta penduduk Indonesia—setara dengan 29,83 persen populasi nasional—pada masa libur Nataru nanti. Volume mobilitas yang dikalkulasi dari berbagai lokasi dan moda ini lebih sedikit ketimbang volume mudik Lebaran 2023 yang menembus 123 juta orang. Meski begitu, jumlah masyarakat yang bepergian pada akhir 2023 ini melonjak drastis, yakni hingga 143 persen, bila dibanding periode Nataru tahun lalu yang hanya 44,17 juta.
Proyek pembangunan jalan tol Solo-Yogyakarta di Klaten, Jawa Tengah, 21 November 2023. ANTARA/Aloysius Jarot Nugroho
Melalui survei daring selama beberapa bulan, yang hasilnya diterbitkan pada November lalu, Kementerian mencatat 45,29 persen dari total responden berencana pergi ke tempat wisata. Sebanyak 30,15 persen peserta survei memakai liburan untuk mudik. Hanya 18,98 persen yang bergerak karena alasan hari besar Natal. Di samping itu, masih ada 2,42 persen responden yang bergerak karena pekerjaan.
Tak berubah dari tren liburan panjang sebelumnya, pengguna mobil pribadi bakal mendominasi jalanan. Jumlahnya diramalkan mencapai 35 persen dari total mobilitas atau 39,97 juta orang. Porsi pengguna sepeda motor diprediksi sebanyak 17 persen atau 20,14 juta orang. Sementara itu, pengguna moda angkutan umum pada masa libur Nataru nanti beragam, tapi tak ada yang melebihi angka 13 persen.
Bila sesuai dengan perkiraan, puncak arus lalu lintas Natal dan tahun baru akan terjadi dua kali, yakni pada Sabtu, 23 Desember 2023, dan sepekan berikutnya, pada 30 Desember 2023. Adapun arus balik terpadatnya diperkirakan pada 2 Januari 2024.
Hutama Karya pun memprediksi jumlah pengguna jalan tol Trans Sumatera yang sudah beroperasi akan melonjak 24-28 persen dibanding masa reguler, dari sekitar 990 ribu kendaraan per hari menjadi 1,23 juta unit per hari. Saat ini sudah ada 865 kilometer jalan tol yang beroperasi di Pulau Sumatera. Jumlah itu belum termasuk ruas baru sepanjang 285,5 kilometer yang akan dirampungkan hingga akhir tahun ini.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basoeki Hadimoeljono mengatakan terdapat jalan tol fungsional sepanjang lebih dari 192 kilometer yang akan dibuka pada masa libur Nataru. “Kami akan terus berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan, Korps Lalu Lintas Kepolisian RI, dan lembaga lain untuk mengoptimalkan pemanfaatan sarana,” tuturnya dalam rapat di Komisi Transportasi Dewan Perwakilan Rakyat pada 21 November lalu.
Selain membuka tiga ruas fungsional di Sumatera, pemerintah menyiapkan dua jalan tol di Pulau Jawa. Keduanya adalah jalan tol Jakarta Cikampek II Selatan ruas Kutanegara-Sadang sepanjang 8,5 kilometer dan jalan tol Solo-Yogyakarta-Yogyakarta International Airport (YIA) ruas Kartasura-Karanganom sepanjang 13 kilometer.
Menurut Basoeki, seluruh ruas yang belum resmi itu merupakan bagian dari 410 kilometer jalan tol yang ditargetkan rampung sampai akhir 2023. Sejak awal tahun hingga November 2023, sudah ada 218 kilometer jalur yang diresmikan duluan. Namun, lantaran masih anyar, beberapa ruas bisa dilintasi secara gratis sampai tarifnya diketok palu. Misalnya jalan tol Indralaya-Prabumulih sepanjang 64,5 kilometer serta jalan tol Tebing Tinggi-Indrapura sepanjang 26,23 kilometer.
Sementara itu, Kepala Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Klaten Ajun Komisaris Riki Fahmi Mubarok menyebutkan unitnya akan menyiapkan pos pengamanan di pintu keluar jalan tol fungsional. Petugas Polres Klaten berencana mengawasi mobilitas kendaraan di ruas jalan tol Solo-Yogyakarta-YIA dari gerbang tol di Kartasura, Sukoharjo, hingga gerbang tol Karanganom di Desa Kuncen, Klaten.
“Nanti ada jam berlakunya dan mungkin akan ditentukan tanggalnya kapan dilaksanakan,” ujarnya, seperti dikutip dari siaran pers pada laman National Traffic Management Center Polri, Sabtu, 2 Desember 2023.
Dia mengimbuhkan, bagian dari jalan tol Solo-Yogyakarta-YIA itu juga difungsikan secara terbatas pada Lebaran lalu. Namun saat itu petugas baru bisa memakai jalur sepanjang 6 kilometer dari Desa Ngasem, Karanganyar, sampai Kateguhan, Boyolali. Kali ini ruas darurat itu diperpanjang hingga 13 kilometer. “Nanti kami koordinasikan dengan pihak pengelola jalan tol kapan akan dilaksanakan satu arah ke arah Klaten dan kapan ke arah sebaliknya,” kata dia.
Direktur Utama PT Sumber Alam Ekspress Anthony Steven Hambali meminta pengelola jalan tol fungsional menyiapkan petunjuk jalan yang memadai. Khusus untuk layanan rute Jakarta-Yogyakarta, perusahaan otobus Sumber Alam mengerahkan lebih dari 50 unit pada masa libur akhir tahun.
Tak hanya menyiapkan armada antarkota-antarprovinsi, manajemen pun mengoperasikan bus cadangan serta bus wisata untuk kebutuhan mudik berkelompok. Selain soal penerangan dan rambu lalu lintas, kata dia, para sopir membutuhkan instruksi dan informasi ketika melintasi jalan tol baru. “Fasilitasnya mungkin berbeda. Jalan tol normal biasanya sudah punya bahu jalan dan marka dari ujung. Sementara itu, di jalan tol fungsional, kita belum tahu.”
YOHANES PASKALIS | DICKY KURNIAWAN
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo