Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

Presiden Joko Widodo atau Jokowi berharap Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2025 sesuai dengan program pembangunan yang telah direncanakan

6 Mei 2024 | 13.37 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta -Presiden Joko Widodo atau Jokowi berharap Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2025 sesuai dengan program pembangunan yang telah direncanakan. Menurutnya, program pemerintah yang dijalankan harus ada timbal balik ekonomi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Jokowi menyampaikan ini dalam sambutan di acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional Tahun 2024, di Jakarta Convention Center, Senin pagi, 6 Mei 2024. Wali Kota Solo periode 2005-2012 ini mengatakan perlu ada sinkronisasi Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) 2025-2045, serta RKP tahun 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Program harus tepat sasaran dan strategis. Artinya APDN, APBN betul-betul manfaatnya kelihatan. Karena tepat sasaran,” kata Jokowi. “Jangan sampai saya lihat ada anggaran untuk stunting puskesmas, diberikan ke puskesmas, jadinya pagar puskesmas. Ada, jangan bilang enggak ada,” tambahnya.

Jokowi minta jangan sampai anggaran dipakai untuk agenda-agenda rapat dan studi banding. Pemerintah merumuskan 20 Upaya Transformatif Super Prioritas (UTSP) Untuk mencapai Visi Indonesia Emas 2045. Beberapa program tersebut antara lain percepatan wajib belajar 13 tahun, penuntasan stunting, dan investasi dalam pelayanan kesehatan primer.

Transformasi Ekonomi fokus pada peningkatan anggaran riset dan teknologi menuju komersialisasi industri, industrialisasi berbasis SDA unggulan, hilirisasi industri, transisi energi berkeadilan, dan percepatan transformasi digital. 

Dalam keterangan yang sama di JCC pada Senin, 6 Mei, Jokowi menyebutkan dua faktor ekonomi yang membuat semua negara di dunia ketakutan. Kepala negara meminta Indonesia menyiapkan pondasi yang kuat untuk pembangunan masa depan.

Jokowi mengatakan dua hal yang ditakutkan oleh negara-negara adalah harga minyak dan bunga pinjaman. Mantan Gubernur Jakarta ini mengatakan, begitu bunga pinjaman naik – beban fiskal itu akan sangat besar. “Sekali lagi, oleh sebab itu kita harus betul-betul hati-hati kelola setiap rupiah anggaran yang kita miliki,” ucap Jokowi.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus