Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menargetkan Indonesia dapat meraih peringkat ke-40 dalam Indeks Kemudahan Berusaha (Index of Doing Business).
"Keinginan kita bersama, kita ingin agar ada sebuah kenaikan peringkat lagi dalam kemudahan berusaha di Indonesia yaitu di angka-angka 40, di peringkat 40-50 yang kita inginkan," kata Presiden Jokowi di kantor presiden Jakarta, Kamis 21 November 2019.
Presiden Jokowi menyampaikan hal tersebut dalam rapat terbatas dengan topik Percepatan Kemudahan Berusaha yang dihadiri juga Wakil Presiden Ma'ruf Amin, para menteri kabinet Indonesia Maju, Kapolri Jenderal Pol Idham Azis, Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin dan para pejabat terkait lainnya.
"Lima tahun yang lalu peringkat Indonesia adalah di 120 kemudian bisa melompat, kita melompat di posisi 72 pada 2018, tapi stagnan dan justru turun tipis pada 2019 menjadi 73. Oleh sebab itu solusi yang kita kerjakan tidak boleh sepotong-sepotong," Jokowi menambahkan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam laporan Doing Business 2019 yang dikeluarkan Bank Dunia (World Bank) pada 31 Oktober, indeks Indonesia naik tipis 1,42 menjadi 67,96 dibandingkan tahun sebelumnya. Setahun sebelumnya, indeks kemudahan berusaha Indonesia tercatat naik 2,25 menjadi 66,47 dan membawa Indonesia ke peringkat 72.
Posisi tiga besar negara dengan indeks Ease of Doing Business tertinggi diisi oleh Selandia Baru, Singapura, dan Denmark selama dua tahun berturut-turut. Ketiganya kemudian disusul oleh Hong Kong, Korea Selatan, Georgia, Norwegia, Amerika Serikat (AS), Inggris, dan Makedonia di posisi 10 besar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menyikapi penurunan Indeks Kemudahan Berbisnis ini, Presiden Jokowi meminta Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menko bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan untuk mengawal langkah-langkah perbaikan formasi di semua titik.
"Agar betul-betul semuanya 'terdeliver' dengan baik, seperti juga sering saya sampaikan reformasi pelayanan perizinan yang cepat, yang terintegrasi dari pusat sampai ke provinsi," tutur Jokowi.
AHMAD FAIZ | ANTARA