Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poin penting
Tren perjalanan terus membaik di tengah pelonggaran syarat terbang.
Penumpang segmen bisnis menurun karena banyak pertemuan daring.
Volume penumpang antarkota berkurang.
JAKARTA — Maskapai penerbangan domestik optimistis tren perjalanan penumpang terus membaik di tengah pelonggaran syarat terbang. Sekretaris Jenderal Indonesia National Air Carriers Indonesia (INACA), Bayu Sutanto, mengatakan pergerakan penumpang secara total belum menyentuh separuh dari kondisi normal atau masa sebelum pandemi, tapi segmen yang sempat redup mulai tumbuh kembali.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Porsi penumpang wisata akan lebih besar daripada segmen bisnis karena semakin banyak pertemuan daring,” kata dia kepada Tempo, kemarin.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Segmen penerbangan tujuan wisata dan keperluan pribadi sempat anjlok karena ketatnya pembatasan mobilitas. Tak hanya menutup destinasi wisata, pemerintah pun sudah dua kali membatasi pergerakan mudik Lebaran. Alhasil, maskapai mulai mengandalkan segmen penumpang bisnis serta memperkuat kapasitas kargo.
Menurut Bayu, kondisi itu mereda seiring dengan turunnya positivity rate (rasio antara hasil tes positif dan total tes Covid-19). Pintu penerbangan asing pun baru dibuka kembali oleh pemerintah untuk menopang industri pariwisata. “Selama tak ada pengetatan lagi, permintaan akan meningkat,” Bayu menuturkan.
Pemulihan pangsa penerbangan berbiaya murah atau low-cost carrier (LCC) menjadi yang paling menonjol. Namun, kata dia, volume penerbangan LCC untuk rute dalam pulau sudah jauh lebih rendah dibandingkan dengan perjalanan antarpulau. “Penumpang antarkota berkurang karena masyarakat lebih suka mengendarai mobil,” ucapnya. Kebiasaan itu terbentuk dari tren wisata domestik selama masa pandemi yang umumnya berjarak dekat.
Suasana calon penumpang pesawat udara di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, 3 Mei 2021. Tempo/Hilman Fathurrahman W
Pada awal bulan ini, Senior Manager of Branch Communication and Legal PT Angkasa Pura II (Persero) di Bandara Soekarno-Hatta, Holik Muwardi, menyebutkan volume penumpang di area kerjanya terus naik hingga rata-rata 40-50 ribu penumpang per hari. “Sebanyak 40 ribu penumpang melintas pada hari biasa dan bisa sampai 50 ribu pada akhir pekan," ujarnya.
Kemarin, Vice President Corporate Communication PT Angkasa Pura II, Yado Yarismano, mengatakan frekuensi penerbangan di bandara terbesar di Indonesia itu sudah meningkat lagi hingga 500-550 penerbangan per hari. “Ini sudah mendekati traffic sebelum pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM),” ucapnya.
Adapun pergerakan penumpang di 15 bandara milik PT Angkasa Pura I (Persero) sudah menembus 1,03 juta sejak Agustus lalu. Volume ini naik 10 persen dibanding bulan sebelumnya. Direktur Utama Angkasa Pura I, Faik Fahmi, berharap kekebalan komunitas dari program vaksinasi segera tercapai. “Pada akhirnya traffic penerbangan akan mulai bangkit,” kata dia.
Kementerian Kesehatan menargetkan pemenuhan 70 persen vaksinasi dosis pertama di Indonesia sebelum ujung tahun ini. Target itu setara dengan penyuntikan 140-150 juta dari 208 juta sasaran penerima vaksin.
Wakil Ketua Umum Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies, Budijanto Ardiansyah, membenarkan bahwa pesanan paket penerbangan wisata mulai pulih. Namun pengguna jasa agen masih cenderung mengejar rute wisata populer. “Mulai pulih, tapi masih tetap di rute klasik, seperti Bali dan Lombok,” ucapnya.
FRANSISCA CHRISTY ROSANA | JONIANSYAH HARDJONO| YOHANES PASKALIS
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo