Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Kadin: Hanya 18 Persen UMKM Masuk Rantai Pasok Industri

Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Organisasi Eko Sastra mengatakan hanya 18 persen UMKM yang masuk rantai pasok industri

27 Februari 2023 | 15.26 WIB

Ilustrasi usaha mikro kecil menengah (UMKM).
Perbesar
Ilustrasi usaha mikro kecil menengah (UMKM).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Bidang Organisasi Eko Sastra mengatakan masih sedikit usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang saat ini masuk dalam rantai pasok (supply chain) industri. "Ada 18 persen yang sudah masuk dalam supply chain," katanya di sela-sela “Simposium dan Lokakarya Nasional Nusantaranomics” di Jakarta, Senin, 27 Februari 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Ia berharap  semua UMKM bisa masuk rantai pasok industri sehingga UMKM bisa naik kelas. "Sehingga bisa berkompetisi dengan yang lain,” ucapnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Eka menjelaskan walaupun UMKM punya kontribusi besar terhadap perekonomian nasional. Namun selama ini sektor tersebut dianggap sebagai sektor terpisah sehingga bantuan yang diberikan bersifat charity (amal). Padahal, untuk bisa mengembangkan dan mendorong UMKM bisa maju dan berkembang, UMKM perlu ikut terlibat dalam proses bisnis yang ada, yakni rantai pasok industri.

Untuk itu, keterlibatan UMKM perlu didukung dengan pembinaan dari industri yang lebih besar dan kebijakan pemerintah. Pengalaman beberapa negara seperti Korea atau Jepang, industri mobil mereka melibatkan ratusan UMKM. "Ada yang menghasilkan ban, tempat duduk, sehingga UMKM ini terlibat dalam bisnis besar untuk menghasilkan mobil. Jadi ketika mobil terjual, otomatis UMKM mendapatkan keuntungan,” katanya.

Eka menyebut model kolaborasi serta dukungan dan pembinaan perusahaan besar terhadap UMKM kini mulai diterapkan di Indonesia. Harapannya, integrasi pengusaha besar dengan UMKM akan membuat bisa tumbuh berkembang sehingga terbangun struktur ekonomi yang solid.

Lebih lanjut, Eka menuturkan pihaknya juga terus mendorong pengusaha untuk bisa selalu melibatkan UMKM dalam proses bisnis. Ia menyebut umumnya pengusaha ingin mengerjakan seluruh proyek dari hulu ke hilir mulai dari inti bisnis hingga hal-hal remeh seperti katering dan binatu.

Hal itu pun terjadi tidak hanya di BUMN tetapi juga di industri swasta. “Masyarakat jangan hanya menjadi penonton. Kami dorong terus anggota kami sedapat mungkin melibatkan UMKM dan terutama UMKM yang ada di lokasi tersebut sehingga pertumbuhan yang ada bisa dinikmati semuanya,” imbuh Eka Sastra.

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus