Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Kadin Ungkap Baru 22 Persen dari Total UMKM yang Terdigitalisasi

Kadin Indonesia mengungkapkan masih banyak pekerjaan rumah untuk mendukung pertumbuhan ekonomi digital, seperti minimnya jumlah UMKM yang terdigitalisasi.

19 Juni 2023 | 14.28 WIB

Para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah dengan pasar ASEAN. Banyak ragam produk UMKM yang dipamerkan selama perhelatan yang digelar pada 20-23 Maret 2023
Perbesar
Para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah dengan pasar ASEAN. Banyak ragam produk UMKM yang dipamerkan selama perhelatan yang digelar pada 20-23 Maret 2023

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Kamar Dagang dan Industri atau Kadin Indonesia mengungkapkan masih banyak pekerjaan rumah untuk mendukung pertumbuhan ekonomi digital, seperti minimnya jumlah usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang terdigitalisasi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid mengatakan seiring pesatnya perkembangan teknologi, automasi, dan digitalisasi di Indonesia semakin meningkatkan pentingnya kolaborasi strategis antara pengusaha dengan seluruh stakeholder untuk memastikan kesuksesan industri 4.0 di Indonesia. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Saat ini, kita masih memiliki banyak PR. Penelitian BCG tahun 2022 menemukan baru 22 persen dari total UMKM di Indonesia yang telah terdigitalisasi," ujar Arsjad dalam Rakornas Kadin Indonesia Bidang Kominfo di Jakarta, Senin, 19 Juni 2023.

Selain itu, dia mencatat keamanan siber masih menjadi tantangan. Selama periode 2020 hingga 2021, peningkatan cyber threat lebih dari 231 persen. 

"Di bidang sumber daya manusia (SDM), Indonesia juga masih kekurangan 400 ribu hingga 500 ribu talenta digital per tahunnya," beber Arsjad.

Selanjutnya: Padahal pada 2030, kata Arsjad, diperkirakan....

Padahal pada 2030, kata Arsjad, diperkirakan kebutuhan talenta digital Indonesia akan mencapai 9 juta orang. Meski begitu, dia melihat perkembangan teknologi digital informasi yang luar biasa pesat. 

Misalnya, kemunculan kecerdasan buatan (AI). Dia menilai, AI bukanlah tantangan, tapi peluang bagi dunia industri untuk meningkatkan efisiensinya. 

Arsjad menilai, hal itu mungkin diwujudkan asalkan ekosistem dan sumber daya manusianya mendukung. Untuk itu, dia berharap Rakernas Kadin Indonesia Bidang Kominfo bisa menghasilkan program kerja.

Program kerja itu diharapkan bisa meningkatkan ekosistem digital dan teknologi 4.0 bagi industri nasional, mendorong pelaku usaha berinovasi di bidang teknologi informasi dan digital, sekaligus menyiapkan talenta digital berkualitas di masa depan.

Sementara itu, Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Organisasi, Hukum, dan Komunikasi Kadin Indonesia Yukki Nugrahawan mengatakan Rakernas kali ini akan merumuskan program kerja dan langkah strategis pelaku usaha di Kadin untuk memajukan ekosistem ekonomi digital Indonesia dan meningkatkan kapasitas, serta kualitas talenta digitalnya.

Selanjutnya: Yukki menuturkan, teknologi digital sudah menjadi....

Yukki menuturkan, teknologi digital sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat sehari-hari dan terus tumbuh.

"Pertumbuhan ini didukung oleh jumlah usia produktif di Indonesia dan penetrasi internet yang mencapai 202,6 juta jiwa," beber Yukki.

Untuk itu, kata dia, ada empat syarat ekonomi digital bisa berkembang, yakni SDM, infrastruktur yang merata, iklim usaha yang mendukung startup serta regulasi yang dinamis dan adaptif.

Dalam Rakornas Kadin Indonesia Bidang Kominfo 2023 dibahas beberapa hal, seperti kesiapan infrastruktur digital di Indonesia dalam mendukung Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi (PDP).

Selain itu, dibahas pula tren perkembangan AI dan dampaknya bagi ekosistem digital Indonesia, serta perkembangan dan masa depan talenta digital di Indonesia.

Amelia Rahima Sari

Alumnus Antropologi Universitas Airlangga ini mengawali karire jurnalistik di Tempo sejak 2021 lewat program magang plus selama setahun. Amel, begitu ia disapa, kembali ke Tempo pada 2023 sebagai reporter. Pernah meliput isu ekonomi bisnis, politik, dan kini tengah menjadi awak redaksi hukum kriminal. Ia menjadi juara 1 lomba menulis artikel antropologi Universitas Udayana pada 2020. Artikel yang menjuarai ajang tersebut lalu terbit di buku "Rekam Jejak Budaya Rempah di Nusantara".

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus