Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Kalah dari Vietnam, Serapan Produk UMKM Lokal dalam Rantai Pasok Industri Baru Mencapai 7 Persen

Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki mengatakan UMKM yang masuk rantai pasok usaha besar lebih berpotensi naik kelas.

6 Juli 2023 | 10.20 WIB

Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Indonesia Teten Masduki bersama UMKM di Smesco, Jakarta Selatan, Kamis, 24 November 2022. TEMPO/Nabila Nurshafira
Perbesar
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Indonesia Teten Masduki bersama UMKM di Smesco, Jakarta Selatan, Kamis, 24 November 2022. TEMPO/Nabila Nurshafira

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki mengatakan porsi serapan produk UMKM dalam negeri dalam rantai pasok industri masih sangat rendah. Persentasenya baru sebesar 7 persen, jauh di bawah Vietnam yang sudah mencapai 24 persen.

"Karena 96 persen UMKM Indonesia berada di sektor kuliner. Kalau Vietnam, Korea Selatan, Cina, itu sudah masuk ke produk inovasi teknologi," kata Teten di Smesco Indonesia, Rabu, 5 Juli 2023.

Padahal, menurut Teten, UMKM penting masuk menjadi bagian rantai pasok usaha besar untuk bisa berkembang. Setidaknya, untuk mempermudah akses pembiayaan.

"Kalau ada kepastian produk dibeli, jasa dipakai, pasti perbankan semakin yakin untuk memberikan pinjaman," kata dia.

Selain mendapat kemudahan akses permodalan, UMKM yang masuk rantai pasok usaha besar lebih berpotensi naik kelas. Sebab, buyer atau offtaker yang menjai bagian rantai pasok akan membantu UMKM meningkatkan standar produk mereka. 

Oleh karena itu, Teten meminta industri mau berbagi porsi sehingga UMKM berkontribusi dalam produksi. Toh, pemerintah sudah menyiapkan insentif bagi usaha besar yang bermitra dengan UMKM.

Soal serapan produk lokal dalam produksi, tahun lalu Presiden Jokowi sudah menginstruksikan kepala daerah untuk melakukan substitusi barang impor yang memproduksi kebutuhan lokal. 

"Misalnya jagung masih impor, tanam jagung. Kenapa tanam jagung? di manapun juga tumbuh," kata dia dalam acara peresmian musyawarah perencanaan pembangunan nasional di Istana Merdeka, Jakarta, 28 April 2022.

Lalu ada juga impor kedelai. Padahal, kata Jokowi, banyak daerah yang sesuai untuk penanaman kedelai. Jokowi meminta kepala daerah juga memberikan pendampingan UMKM yang bergerak di bidang substitusi impor ini agar memenuhi standar global.

RIRI RAHAYU | FAJAR PEBRIANTO

Pilihan EditorIngin Lebih Banyak UMKM yang Melantai di Bursa Efek, Teten: Memang Masih Lambat


 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus