Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengonfirmasi keberangkatannya ke Amerika Serikat untuk melakukan negosiasi tarif resiprokal atau tarif timbal balik impor yang ditetapkan oleh Presiden Donald Trump. Dia mengatakan delegasi Indonesia dijadwalkan terbang pada Selasa malam, 15 April 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Selain Airlangga, Pemerintah Indonesia juga mengirimkan dua pejabat negara, yaitu Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati dan Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono. Mantan Ketua Umum Partai Golongan Karya (Golkar) tersebut menuturkan bahwa kunjungan ke Amerika Serikat sekaligus untuk menghadiri Spring Meeting yang digelar Bank Dunia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Namun, Airlangga enggan menjelaskan strategi yang digunakan Indonesia untuk meluluhkan “hati” Trump. Alasannya, menurut dia, strategi-strategi tersebut merupakan hal penting yang tidak bisa dibagikan kepada masyarakat luas.
“Gak ada tebak-tebakan, tidak ada tekan-menekan, dan tidak ada target yang diumumkan ke publik,” kata Airlangga ketika dijumpai usai menghadiri forum bisnis Rusia dan Indonesia di Hotel Raffles, Jakarta, pada Senin, 14 April 2025.
Dia pun enggan menyebutkan besaran persentase dari penurunan tarif Trump yang ditargetkan pemerintah. Yang jelas, lanjut dia, target pemerintah dari negosiasi tersebut adalah membuat tarif resiprokal bisa turun.
Airlangga juga tidak mau membeberkan soal persiapan keberangkatannya ke Amerika Serikat. “Kartu nama (saya), strategi khusus, bukan buat publik,” ucap Airlangga berkelakar perihal persiapannya dalam melakukan negosiasi.
Menurut dia, Indonesia merupakan salah satu negara yang memperoleh kesempatan perdana untuk diundang bernegosiasi ke Washington DC. Dia pun menyatakan perwakilan dari tanah air sudah menyiapkan dokumen informasi atau non-paper proposal yang cukup lengkap, mulai dari tarif, kerja sama perdagangan dan investasi, Non-Tariff Measures (NTMs), hingga berhubungan dengan sektor keuangan.
“Dan juga secara resiprokal apa yang Indonesia minta di dalam kerja sama di luar perdagangan,” ujar Airlangga.
Adapun Trump telah mengumumkan penangguhan pemberlakukan tarif impor selama 90 hari hingga Senin, 9 Juni 2025. Trump mengungkapkan keputusan tersebut diambil lantaran tingginya antusiasme sejumlah negara untuk mengajak berunding.
“Faktanya, lebih dari 75 negara telah memanggil perwakilan AS, termasuk Kementerian Perdagangan, Kementerian Keuangan, dan Kantor Perwakilan Dagang Amerika Serikat (USTR) untuk merundingkan solusi untuk subjek yang dibahas,” tulis Trump dalam unggahan di Truth Social, Rabu, 9 April 2025, yang dilihat dari akun Instagram @whitehouse atau Gedung Putih.
Alfitria Nefi P dan Anastasya Lavenia Y berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Pilihan Editor: Mengapa Pelonggaran TKDN Bisa Merugikan Industri