Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ringkasan Berita
LRT Jabodebek akan beroperasi tanpa masinis.
Ditargetkan mulai beroperasi pada Agustus 2022
PT KAI menguji coba ruang pusat kendali operasi.
JAKARTA – Uji operasi kereta layang ringan (light rail transit/LRT) Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi (Jabodebek) baru bisa dimulai setelah sistem persinyalan dan integrasi prasarananya selesai. Pejabat pembuat komitmen pembangunan prasarana LRT Jabodebek dari Kementerian Perhubungan, Ferdian Suryo Adhi Pramono, memastikan proyek sepur senilai Rp 23,3 triliun ini akan beroperasi tanpa masinis.
“Karena driverless, persinyalan tak hanya menyangkut prasarana, tapi juga gerbongnya,” ujarnya saat menunjukkan ruangan Backup Operating Control Center (BOCC) LRT di Stasiun Harjamukti, Cibubur, kepada Tempo, kemarin.
Kereta ringan Jabodebek ditargetkan mulai beroperasi pada Agustus 2022. Pada tahap pertama, armadanya akan melintasi 17 stasiun di tiga jalur pelayanan sepanjang 44,4 kilometer, yaitu Cawang-Cibubur, Cawang-Dukuh Atas, dan Cawang-Bekasi Timur. Pengembangan LRT Jabodebek melibatkan empat badan usaha milik negara, yaitu PT Adhi Karya (Persero) Tbk, PT Len Industri (Persero), PT Industri Kereta Api (Persero), serta PT Kereta Api Indonesia (Persero).
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo