Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Tak Putus Dirundung Macet

Kemacetan dan kecelakaan terjadi saat arus mudik Lebaran 2024. Jalan tol Jakarta-Cikampek KM 58 memakan 12 korban jiwa.

9 April 2024 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Poin penting

  • Kilometer 58 ruas tol Jakarta-Cikampek memakan 12 korban saat arus mudik Lebaran, Senin pagi kemarin, 8 April 2024.

  • Kemacetan di Jalan Betung, lintas Sumatera, terjadi pada 5 April 2024 hingga esok paginya.

  • Kemacetan juga terjadi di jalan tol Tangerang-Merak pada 7 April 2024 dipicu antrean menuju Pelabuhan Merak.

KILOMETER 58 ruas jalan tol Jakarta-Cikampek memakan korban saat arus mudik Lebaran, Senin pagi kemarin, 8 April 2024. Tiga kendaraan terlibat, yaitu Daihatsu Gran Max, Daihatsu Terios, dan bus Primajasa. Tabrakan beruntun tersebut mengakibatkan terbakarnya dua mobil dan menewaskan 12 orang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Saat kecelakaan, sopir bus Primajasa, Heri, sedang mengantar penumpang dari Bandung menuju Jakarta. Ia kaget karena secara tiba-tiba kendaraan Gran Max di jalur lawan arah atau contraflow tiba-tiba berbelok dan sudah berada di depannya. Ia berupaya menghindar, tapi tabrakan tetap tak terelakkan.

“Saya coba menghindari ke kiri. Sementara itu, di belakang, seperti ada kendaraan lain juga dan menabrak bagian kiri bus,” kata Heri di Karawang, Jawa Barat, kemarin, seperti dilansir dari Antara.

Hingga saat ini belum ada keterangan resmi dari kepolisian soal detail kronologi kecelakaan. Namun Kepala Korps Lalu Lintas Kepolisian RI Inspektur Jenderal Aan Suhanan mengatakan Gran Max yang berada di jalur contraflow hendak menepi di bahu jalan dan masuk ke jalur berlawanan. Bus tak bisa menghindari mobil tersebut hingga akhirnya terjadi tabrakan.

Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy pada Senin siang meninjau langsung proses identifikasi oleh kepolisian. “Saat ini prosesnya masih dilakukan oleh Inafis Polri guna mengungkap identitas korban,” kata Muhadjir.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Muhadjir, korban meninggal akibat kecelakaan itu sebanyak 12 orang. Seluruhnya penumpang dua mobil yang terbakar. Akibat insiden tersebut, petugas menutup sementara lajur contraflow di KM 47-70 jalan tol Jakarta-Cikampek.

Contraflow diterapkan di jalan tol Jakarta-Cikampek sejak 5 April lalu pukul 14.00. Rekayasa lalu lintas tersebut diberlakukan sebagai antisipasi terhadap kemacetan yang mungkin terjadi selama arus mudik Lebaran di jalan tol Trans Jawa. Setelah ditutup untuk penanganan kecelakaan, contraflow kembali diberlakukan pada pukul 10.43, kemarin. Sekitar setengah jam kemudian, contraflow ditutup lantaran lalu lintas kembali normal.

Titik Macet Mudik



Kecelakaan di jalan tol Jakarta-Cikampek saat penerapan contraflow menjadi catatan evaluasi dari manajemen mudik 2024. Direktur Institut Studi Transportasi (Intrans) Deddy Herlambang mengatakan penerapan contraflow memiliki kelebihan dan kekurangan. “Secara teori memang contraflow hanya untuk jarak pendek. Untuk jarak jauh lebih aman satu jalur atau single flow,” katanya, kemarin.

Agar keselamatan pengguna jalan terjamin, pemerintah seharusnya meletakkan batas jalan yang jelas saat contraflow. “Memang itu investasi yang mahal, tapi pengguna lebih terjamin keselamatannya,” ujar Deddy.

Ia menduga salah satu penyebab kecelakaan di KM 58 adalah tidak adanya pembatas tegas di garis batas contraflow sehingga pengemudi travel Gran Max lalai dan menghantam bus Primajasa.

Sementara itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyebutkan kecelakaan lalu lintas yang terjadi di KM 58 jalan tol Jakarta-Cikampek pada Senin pagi itu disebabkan oleh pengemudi dan pengguna jalan tol yang tidak taat aturan.

“Biasanya mereka capek atau menunggu masuk rest area,” kata Budi di Stasiun Pasar Senen, Jakarta. Namun dia yakin Kepala Korlantas selaku Komando Operasi Ketupat telah menjalankan tugas dengan baik untuk mengantisipasi setiap potensi kecelakaan selama masa mudik Lebaran.

Foto udara kendaraan pemudik terjebak macet menjelang gerbang jalan tol Merak di Cilegon, Banten, 6 April 2024. TEMPO/M. Taufan Rengganis



Berdasarkan testimoni pemudik, pemberlakuan one way di jalur tol membuat perjalanan relatif lancar. Arfi, 46 tahun, warga Depok, Jawa Barat, yang pulang ke kampung halamannya di Tegal, Jawa Tengah, pada 5 April lalu mengaku arus lalu lintas hanya macet di titik rest area. Saat hendak memasuki rest area KM 166, antrean pun mengular. “Akhirnya kami memutuskan kembali ke jalur tol dan memilih mencari rest area lain,” ujarnya, kemarin.

Menurut dia, selain antrean di rest area, kemacetan di ruas tol disebabkan oleh kendaraan yang berhenti di bahu jalan.

Kondisi serupa diungkapkan Bambang, warga Tangerang yang hendak mudik ke Klaten, Jawa Tengah. Ditemui di rest area KM 207 jalan tol Palimanan-Kanci (Palikanci) akhir pekan lalu, ia mengatakan perjalanan relatif lancar, tapi memang di beberapa titik tersendat. Menurut dia, antrean kendaraan padat saat hendak memasuki sejumlah rest area di jalan tol Cipali. Karena rest area terus penuh, Bambang akhirnya memutuskan beristirahat di jalan tol Palikanci.

Kementerian Perhubungan memperkirakan puncak arus mudik Lebaran terjadi pada H-2 atau Senin, 8 April 2024, dengan potensi pergerakan 26,6 juta orang. Meski demikian, kemacetan telah terjadi di beberapa titik jalan beberapa hari sebelumnya. Jalan Raya Betung, lintas Sumatera, misalnya. Kemacetan terjadi pada 5 April lalu hingga esok paginya. 

Salah satu pemudik, Irfan, mengatakan harus bermalam di tengah jalan lantaran lalu lintas tidak dapat bergerak mendekati arah simpang Pasar Betung, Banyuasin, Sumatera Selatan. Kemacetan mengular hingga ke arah Kota Pangkalan Balai. 

Menurut Irfan, jalur Palembang-Pangkalan Balai-Betung-Jambi merupakan salah satu yang paling ditakuti pemudik lantaran sempit dan hampir tidak ada jalur alternatif. “Sehingga keluarga dari Padang yang akan ke Palembang saya minta untuk pilih jalur lintas tengah, dari Muara Bungo, Lubuk Linggai, Muara Enim, hingga masuk Palembang,” ujarnya.

Adapun Direktur Lalu Lintas Kepolisian Daerah Sumatera Selatan Komisaris Besar M. Pratama Adhyasastra mengatakan penyebab terjadinya kemacetan hingga berjam-jam di jalan negara tersebut adalah tingginya jumlah kendaraan yang melintas menjelang hari raya Idul Fitri. Kemacetan juga disebabkan oleh sikap pemudik yang sering saling serobot. “Ada juga kami temukan terjadinya penyempitan badan jalan sehingga mengganggu laju kendaraan,” katanya. 

Kemacetan di Limbangan, Garut, Jawa Barat, 7 April 2024. TEMPO/Prima Mulia

Kemacetan juga sempat terjadi di jalan tol Tangerang-Merak pada 7 April lalu. Berdasarkan laporan lalu lintas di akun resmi Astra Infra Toll Road Tangerang-Merak, kemacetan dipicu oleh antrean sepanjang 7 kilometer menuju Pelabuhan Merak.

Pengamat transportasi dari Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), Djoko Setijowarno, mengatakan kemacetan selalu terjadi karena infrastruktur yang ada tidak disiapkan untuk arus mudik atau menampung kendaraan dalam jumlah banyak.

Menurut Djoko, pemerintah bisa menggunakan survei pergerakan sebagai dasar manajemen mudik. Namun sebagian masalah masih belum teratasi. Ia mengatakan manajemen mudik sebetulnya sudah membaik dari tahun ke tahun. Ia mencontohkan adanya aturan pelarangan truk masuk pelabuhan selama periode mudik.

“Tapi kemarin saya pantau ternyata masih ada,” katanya. Djoko merekomendasikan koordinasi yang lebih jelas antara Kementerian Perhubungan dan kepolisian untuk menindak calo tiket yang masih meloloskan truk barang ikut dalam antrean kapal bersama pemudik.

Per 5-16 April 2024, kendaraan truk angkutan barang sumbu tiga yang menuju Pelabuhan Merak dibatasi. Menurut Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Hendro Sugiatno, pembatasan ini dilakukan untuk memperlancar arus lalu lintas dan arus penyeberangan selama masa mudik Lebaran.

Djoko menambahkan, alasan lain kemacetan tetap menjadi pemandangan tiap mudik adalah masih tingginya penggunaan kendaraan pribadi untuk pulang kampung. Ia menilai hal ini disebabkan oleh infrastruktur angkutan di daerah tujuan masih belum sebagus angkutan umum di kota. Menurut dia, selain kemacetan, hal yang penting diperhatikan pemerintah adalah mengurangi angka kecelakaan.

Adapun Presiden Joko Widodo mengklaim manajemen mudik Lebaran tahun ini lebih baik dibanding pada tahun lalu. Menurut Jokowi, tahun ini tidak ada antrean yang berdesak-desakan, baik di terminal, stasiun, maupun bandara. Saat ditanya ihwal angka kecelakaan, ia mengatakan hal itu menjadi masalah yang akan segera diselesaikan. “Saya kira perencanaan yang rapi akan memunculkan sebuah pelaksanaan yang baik,” katanya saat meninjau pos mudik Lebaran di Stasiun Pasar Senen, kemarin.

Berdasarkan catatan kepolisian hingga Ahad, 7 April 2024, terjadi 213 kecelakaan lalu lintas saat masa arus mudik Lebaran 2024. Dari data terbaru, sebanyak 23 orang meninggal dan ratusan orang lainnya luka-luka.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Ivansyah di Cirebon, Parliza Hendrawan di Palembang, dan Daniel A. Fajri berkontribusi pada penulisan artikel ini.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus