Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Kemendag Jamin Stok Minyak Goreng di Retail Modern Bertambah Jelang HET

Kementerian Perdagangan menjamin pasokan minyak goreng di retail modern bertambah seiring dengan penerapan kebijakan harga eceran tertinggi (HET).

31 Januari 2022 | 09.17 WIB

Image of Tempo
material-symbols:fullscreenPerbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta -Kementerian Perdagangan menjamin pasokan minyak goreng di retail modern bertambah seiring dengan penerapan kebijakan harga eceran tertinggi (HET). HET mulai berlaku pada 1 Februari 2022 menggantikan kebijakan minyak goreng bersubsidi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Dengan akan berakhirnya kebijakan Permendag 03 sampai 31 Januari, yang merupakan batas akhir pendistribusian minyak goreng yang bisa diklaim selisih harganya oleh BPDPKS (Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit) dipastikan akan terjadi peningkatan pasokan ke retail modern,” ujar Direktur Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting Kementerian Perdagangan Isy Karim melalui pesan pendeknya, Senin, 31 Januari 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pemerintah menetapkan harga eceran tertinggi untuk  minyak  goreng  dengan  rincian  minyak  goreng  curah  Rp 11.500 per liter dan minyak  goreng  kemasan sederhana  Rp 13.500 per liter. Sedangkan minyak goreng kemasan premium Rp 14 ribu  per liter.

HET merupakan solusi lanjutan atas masalah mahalnya harga minyak goreng pada akhir 2021 sampai awal 2022 serta kelangkaan pasokan. Kenaikan tersebut terjadi akibat melejitnya harga acuan crude palm oil (CPO). Sedangkan kelangkaan stok minyak goreng tersebab oleh distribusi pasokan yang belum optimal dari tingkat produsen.

Sejalan dengan penerapan HET, pemerintah pun mengatur kebijakan domestic market obligation (DMO) dan domestic price obligation (DPO) untuk kelapa sawit. Seluruh  eksportir diwajibkan memasok  minyak  goreng  ke  dalam  negeri  sebesar 20  persen dari volume ekspor mereka masing-masing. Harapannya, pasokan minyak dalam negeri terpenuhi.

Isy menerangkan, saat ini pemerintah terus mendorong para produsen untuk mendistribusikan stok minyak gorengnya ke masyarakat. Distribusi dilakukan melalui pasar tradisional maupun gerai retail.

Kelangkaan minyak goreng terjadi di sejumlah tempat. Di sebuah rak sebuah minimarket di Kramat Jati, Jakarta Timur, minyak goreng kemasan sudah ludes terjual, Rabu pekan lalu. Begitu juga di minimarket di kawasan Cawang, Jakarta Timur.

Di Sidoarjo, Jawa Timur, kondisi serupa dirasakan masyarakat. Di pelbagai supermarket, stok minyak goreng sehingga melompong membuat para ibu rumah tangga kelabakan.

Tingkat Pemenuhan Pasokan ke Retail Hanya 6 Persen

Sekretaris Jenderal Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Solihin mengatakan suplai minyak goreng kemasan ke pasar retail tidak memenuhi permintaan dalam beberapa waktu terakhir. Ia menyebut service level atau tingkat pemenuhan pasokan hanya 6 persen dari total pemesanan di seluruh gerai.

“Jadi hitungannya kalau kami pesan seribu, yang datang 60. Kalau pesan 10 ribu, hanya datang 600. Yang jelas di bawah 10 persen,” ujar Solihin saat dihubungi akhir pekan lalu. 

Selain masalah pasokan, Solihin menyebut tingginya keinginan masyarakat untuk menyetok minyak goreng menjadi salah satu penyebab pasokan di pasar modern, swalayan, hingga gerai-gerai minimarket langka. Berdasarkan catatan Aprindo, stok yang semestinya cukup untuk dua pekan telah ludes sejak pekan lalu.

“Kami jual stok yang ada semua,” ujar Solihin. Untuk mencegah penimbunan, Solihin mengatakan sebenarnya manajemen toko telah membatasi masing-masing pelanggan membeli minyak goreng maksimal 2 liter.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

 

Francisca Christy Rosana

Francisca Christy Rosana

Lulus dari Universitas Gadjah Mada jurusan Sastra Indonesia pada 2014, Francisca mulai bergabung di Tempo pada 2015. Kini ia meliput untuk kanal ekonomi dan bisnis di Tempo.co.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus