Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Kemendag Jelaskan Rantai Masalah Penyebab Kenaikan Harga Telur Ayam

Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyampaikan penyebab naiknya harga telur ayam di pasar saat ini.

29 November 2022 | 13.51 WIB

Pedagang memilih telur ayam di Pasar Lama Kota Serang, Banten, Senin 22 Agustus 2022. Menurut pedagang, sejak awal pekan lalu harga telur ayam naik naik dari Rp27 ribu menjadi Rp32 ribu per kilogram akibat melonjaknya permintaan. ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman
Perbesar
Pedagang memilih telur ayam di Pasar Lama Kota Serang, Banten, Senin 22 Agustus 2022. Menurut pedagang, sejak awal pekan lalu harga telur ayam naik naik dari Rp27 ribu menjadi Rp32 ribu per kilogram akibat melonjaknya permintaan. ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyampaikan penyebab naiknya harga telur ayam di pasar saat ini.

Direktur Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting (Bapokting) Bambang Wisnubroto menyampaikan harga telur ayam naik akibat dampak dari afkir dini oleh peternak pada saat stok melimpah dan harga turun di kala momen lebaran lalu. Dari afkir dini yang dilakukan, membutuhkan waktu setidaknya 24 minggu untuk mengembalikan populasi.

“Berdasarkan informasi dari peternak, sepanjang 2021 - 2022 harga telur rendah dan seringkali di bawah HPP sehingga mendorong peternak mengurangi populasi [afkir] dimana puncaknya terjadi pada Puasa - Lebaran 2022. Dibutuhkan waktu setidaknya kurang lebih 24 minggu untuk mengembalikan populasi ke performa optimal [Desember 2022-Januari 2023],” ujarnya, Selasa 29 November 2022.

Baca: Harga Telur dan Daging Ayam Pekan Ini Terpantau Naik, Cabai dan Bawang Turun

Wisnu menyampaikan bahwa rata-rata nasional harga telur ayam ras di tingkat peternak pada 27 November 2022 sebesar Rp26.800/kg, naik 15,9 persen dibanding bulan lalu (month-to-month/mtm), sementara di Pulau Jawa sebesar Rp27.140/kg atau naik 15 persen dibanding sebulan lalu.

Normalnya, kata Wisnu, harga di Pulau Jawa sebagai sentra produksi biasanya cenderung lebih rendah dibandingkan rata-rata harga nasional.

Kemendag mencatat harga telur ayam per 28 November 2022 telah mencapai Rp29.700 per kg, naik 1,37 persen setara Rp400 dari Jumat pekan lalu.

Kondisi supply and demand sepanjang periode Juni hingga November 2022, lanjut Wisnu, diperkirakan dalam keadaan kesetimbangan. Bila terjadi sedikit gangguan seperti kenaikan permintaan ketika pencairan program bantuan bagi masyarakat pada Agustus lalu berdampak pada kenaikan harga telur ayam ras baik di tingkat peternak maupun eceran.

Dengan demikian, berdasarkan analisis dari Kemendag, kondisi afkir dini dan peningkatan permintaan yang menyebabkan kondisi kenaikan harga saat ini.

Selain itu, berdasarkan informasi dari peternak, terdapat program Bansos Sembako yang di-rapel selama 3 bulan (Oktober-Desember 2022) dan BLT BBM selama 2 bulan (November-Desember 2022) yang pelaksanaannya akan dibarengi dengan Bansos Program Keluarga Harapan.

“Hal ini tentunya akan berdampak pada kenaikan permintaan telur sehingga berakibat kepada penurunan pasokan telur ke pasar. Umumnya, para penyedia/penyuplai kegiatan bantuan tersebut berlomba untuk memenuhi permintaan pelaksana kegiatan di tingkat daerah dan cenderung melakukan panic buying di atas harga pasar sehingga berdampak pada kenaikan harga telur di pasaran,” jelas Wisnu.

BISNIS

Baca: Kemendag Buka Seleksi PPPK Tenaga Kesehatan, Simak Syarat dan Ketentuannya

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus