Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perhubungan atau Kemenhub menargetkan penumpang transportasi bus dengan skema Buy The Service (BTS)—nama program Teman Bus— meningkat tahun ini. Kasubdit Angkutan Perkotaan Direktort Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub, Tonny Agus Setiono, menjelaskan tahun ini penumpang diharapkan bertambah menjadi 76.080.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Sekarang itu dalam posisi sampai 31 Mei kemarin 64.041 penumpang, targetnya kita 76.080 di tahun ini,” ujar dia di Gedung Cipta, Kemenhub, Jakarta Pusat, pada Selasa, 27 Juni 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tonny menjelaskan bahwa target tersebut untuk keseluruhan wilayah operasi Teman Bus di 10 kota yakni Palembang, Medan, Bali, Surakarta, Yogyakarta, Makassar, Banyumas, Banjarmasin, Bandung dan Surabaya. Program tersebut sudah berjalan sejak tahun 2020 dengan jumlah koridor 48, kendaraan 741 bus, sedangkan feeder atau angkot ada 111 unit.
Penumpang pada 2020 pada saat awal operasi jumlahnya hanya 8.052, kemudian pada 2021 melonjak naik 275 persen atau 30.210, dan 2021 naik 141 persen 72.947. “Kita lihat perkemabngan dari 2022 sampai saat ini cukup berfluktuasi,” kata Tonny.
Menurut dia, jumlah penumpang BTS tidak bisa langsung 100 persen. Karena harus dibatasi demi kenyamanan penumpang. Di Singapura, yang awalnya 94 persen kapasitas bus boleh dinaiki, kini diubah menjadi 85 persen. “Kalau desak-desakan kan enggak enak. Makanya ini berfluktuasi tapi kita punya target ada peningkatan,” tutur dia.
Selain itu, kata Tonny, jumlah penumpang masing-masing kota di mana program dilaksanakan juga fluktuatif. “Tergantung kotanya. Di Surabaya kenapa kecil? Di sana hanya satu koridor. Jadi memang perlu ada kolaborasi dengan pihak lain supaya penumpangnya naik,” kata Tonny.