Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Kemenkeu Pantau Potensi Subsidi BBM, LPG hingga Listrik Lampaui Kuota

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengatakan akan terus mencermati potensi subsidi BBM, LPG hingga listrik melampaui kuota yang disediakan pemerintah.

11 Agustus 2023 | 18.24 WIB

Seorang petugas agen merapihkan tabung LPG 3kg di Jl. Mampang Prapatan, Jakarta, Senin (4/6). TEMPO/Aditia Noviansyah
Perbesar
Seorang petugas agen merapihkan tabung LPG 3kg di Jl. Mampang Prapatan, Jakarta, Senin (4/6). TEMPO/Aditia Noviansyah

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengatakan akan terus mencermati potensi subsidi BBM, LPG hingga listrik yang melampaui kuota yang disediakan pemerintah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

"Memang kami terus mencermati hal tersebut karena ada potensi untuk itu," kata Dirjen Anggaran Kemenkeu Isa Rachmatarwata dalam konferensi pers APBN Kita pada Jumat, 11 Agustus 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lebih lanjut, dia menuturkan Kemenkeu terus bekerja sama dengan badan usaha, seperti Pertamina dan PLN, untuk mengendalikan volume BBM, LPG hingga listrik subsidi yang dikonsumsi masyarakat.

"Namun, dampaknya pada APBN sejauh ini kami perkirakan masih akan netral," ujar Isa.

Sebab, harga BBM dan bahan baku untuk menghasilkan listrik pada tahun ini lebih rendah daripada yang diperkirakan pada saat penyusunan APBN.

"Tapi ini akan terus kami cermati dan terutama kami ingin mengajak semua pihak untuk menjaga agar konsumsi BBM bersubsidi, listrik bersubsidi, dan LPG (bersubsidi) bisa kita kendalikan bersama dan tidak melampaui kuota yang sudah ditetapkan," tutur dia.

Pada kesempatan yang sama, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan belanja APBN per Juli 2023. Salah satunya untuk subsidi listrik, BBM hingga LPG.

Anggaran untuk subsidi listrik adalah Rp 48,5 triliun atau Rp 6,9 triliun per bulan. Subsidi tersebut diberikan kepada 39,2 juta pelanggan listrik.

"Kemudian mereka yang mengonsumsi LPG 3 kilogram mendapatkan subsidi sangat besar Rp 37,7 triliun. Ini artinya Rp 5,4 triliun per bulan," ujar Sri Mulyani.

Terakhir, anggaran untuk BBM bersubsidi adalah sebanyak Rp 59,7 triliun. Setiap bulan, pemerintah menganggarkan Rp 8,5 triliun untuk 8.654,2 kiloliter BBM. 

 

 

Amelia Rahima Sari

Alumnus Antropologi Universitas Airlangga ini mengawali karire jurnalistik di Tempo sejak 2021 lewat program magang plus selama setahun. Amel, begitu ia disapa, kembali ke Tempo pada 2023 sebagai reporter. Pernah meliput isu ekonomi bisnis, politik, dan kini tengah menjadi awak redaksi hukum kriminal. Ia menjadi juara 1 lomba menulis artikel antropologi Universitas Udayana pada 2020. Artikel yang menjuarai ajang tersebut lalu terbit di buku "Rekam Jejak Budaya Rempah di Nusantara".

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus