Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
JAKARTA – Kementerian Perhubungan sedang merancang skema pembatasan jumlah kendaraan pribadi di sejumlah ruas jalan tol yang diprediksi padat pada masa mudik Lebaran 2018. Opsi itu diharapkan bisa mengurangi volume kendaraan pemudik yang selama ini cenderung memakai rute jalan tol dibanding rute non-tol.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Budi Setiyadi, mengatakan rencana itu akan dibahas lebih rinci pekan ini. Usul Kementerian Perhubungan ini membutuhkan pertimbangan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, kepolisian, dan badan usaha jalan tol. "Orang (pemudik) dari Jakarta selalu berpikir pakai tol karena mengira jalur lain rawan dan sebagainya. Saya mau coba pecahkan kepadatan itu," kata Budi kepada Tempo, Jumat lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Budi mengatakan pembatasan dapat dilakukan dengan cara menerapkan skema ganjil-genap nomor polisi, sistem lawan arah alias contra-flow, atau pembagian pola waktu perjalanan. Tol Jakarta-Cikampek akan dipertimbangkan menjadi lokasi uji coba antisipasi mudik tersebut. "Titik rawan pintu tol, seperti gerbang tol Palimanan dan gerbang tol Merak, juga masuk perhatian kami," ujarnya.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan pembatasan lalu lintas di tol saat mudik ini untuk mengoptimalkan penggunaan jalan arteri. Selain jalur Pantai Utara (Pantura) dan lintas tengah, pemerintah tengah mempromosikan jalur pantai selatan sepanjang 1.405 kilometer yang bisa dipakai pemudik tahun ini. "Sebagian (pemudik) pakai jalan negara saja, kan tidak bayar," kata Menteri Budi.
Walau begitu, dia mengakui, sejumlah pemerintah daerah masih punya pekerjaan rumah untuk mengatasi persoalan, seperti pasar tumpah dan lokasi penjualan bahan bakar minyak.
Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PU memperkirakan kenaikan rata-rata volume lalu lintas di jalan tol pada masa mudik 2018 mencapai 73 persen dibanding volume normal. Bahkan volume arus balik diproyeksikan naik 80 persen.
Kepala Panitia Pelelangan Pengusahaan Jalan Tol BPJT, Eka Pria Anas, mengatakan gerbang tol Palimanan di Jawa Barat diprediksi sebagai titik paling rawan macet, dengan kenaikan volume kendaraan 278 persen dibanding masa normalnya. Tambahan volume kendaraan juga disebabkan oleh panjangnya masa libur bersama Idul Fitri 2018. "Setelah 1-2 hari mudik, akan ramai juga oleh mereka yang berwisata," kata Eka kepada Tempo.
Kendati begitu, Eka memastikan pemudik yang melintasi titik rawan, seperti gerbang tol Palimanan dan gerbang tol Merak, tetap akan terlayani dengan baik. Pasalnya, jumlah peningkatan kendaraan belum melebihi kapasitas tampung pintu tol tersebut.
Assistant Vice President Corporate Communication Jasa Marga, Dwimawan Heru Santoso, mengatakan perseroan akan memperkuat pelayanan dengan menambah gardu tol. Di gerbang tol Cikarang Utama, yang menjadi bagian dari tol Jakarta-Cikampek, misalnya, Jasa Marga menyiapkan hingga 21 gardu untuk transaksi. "Saat arus balik kami tambah jadi 30 gardu. Belum lagi ada mobile reader yang bergerak di antrean mobil," kata Heru.
Adapun anggota Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia, Sudaryatmo, menilai pemerintah akan kesulitan mengubah perilaku konsumen tol. "Kalau pengguna mobil ke jalur non-tol, mereka akan bertemu dengan roda dua yang relatif tak terkontrol. Pemudik pasti masih akan cenderung memilih tol," ujarnya kepada Tempo. YOHANES PASKALIS PAE DALE
Gerbang Tol Rawan Macet
Sebanyak 12 gerbang jalan tol diperkirakan dipadati kendaraan pemudik dan rawan macet. Berikut ini data gerbang tol tersebut, diurutkan dari perkiraan volume kendaraan terbanyak pada masa mudik 2018:
Gerbang Tol | Daya Tampung | Volume Normal | Volume Mudik 2017 | Perkiraan Mudik 2018 | Cikarang Utama | 144.000 | 68.616 | 116.231 | 112.000 | Palimanan | 126.000 | 12.901 | 64.875 | 74.606 | Cileunyi | 57.000 | 29.250 | 46.475 | 46.824 | Cikupa | 84.000 | 40.896 | 44.184 | 45.502 | Banyumanik | 81.000 | 15.373 | 40.552 | 42.353 | Ciawi | 64.000 | 28.738 | 35.844 | 35.888 | Bawen | 63.000 | 7.890 | 26.711 | 32.329 | Pejagan | 24.000 | 18.883 | 18.344 | 19.572 | Merak | 36.000 | 7.345 | 18.888 | 19.343 | Gandulan | 72.000 | (fungsional) | - | 25.806 | Brebes Timur | 108.000 | 11.673 | 25.129 | 16.649 | Salatiga | 63.000 | 7.890 | 26.711 | 14.552 |
*) Seluruh angka dalam satuan unit/hari
YOHANES PASKALIS PAE DALE | SUMBER: BADAN PENGATUR JALAN TOL
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo