Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ringkasan Berita
Sebanyak 135 rest area di jalan tol bakal dimaksimalkan untuk menghadapi mudik Lebaran.
Sedikitnya 16 jalan tol akan difungsikan sementara untuk lalu lintas pemudik.
Beberapa bagian jalan tol Trans Sumatera yang hampir selesai dibangun pun akan dipakai untuk ruas fungsional.
JAKARTA – Penyiapan jalan tol untuk arus mudik Lebaran 2023 sudah dimulai sejak bulan ini. Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Rest Area Indonesia (Aprestindo), Widie Wahyu, mengatakan ruas jalan bebas hambatan yang beroperasi sudah dilengkapi berbagai tipe area rehat. Fasilitas layanan pemudik pun nantinya bisa dilebarkan ke jalur jalan tol fungsional alias dibuka dalam kondisi khusus.
“Yang dimaksimalkan adalah rest area existing yang sudah berjumlah 135 titik hingga saat ini,” ucapnya kepada Tempo, kemarin.
Menurut Widi, para pengelola tempat peristirahatan di jalan tol cenderung mendirikan posko khusus untuk mengawasi lonjakan angka pengunjung saat arus mudik. Tambahan layanan di setiap ruas akan beragam, dari klinik kesehatan, bengkel khusus dari pemegang merek otomotif, hingga toilet darurat. “Sepertinya tidak akan ada tambahan space (ruang), tapi area kosong di rest area bisa difungsikan sebagai kantong parkir.”
Hingga awal 2023, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengoperasikan 2.620,02 kilometer ruas jalan tol di seluruh Indonesia. Sudah ada ruas anyar sepanjang 142,11 km yang dioperasikan pemerintah pada 2022, belum termasuk pembukaan 20,8 km jalur baru lainnya pada awal 2023.
Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR, Hedy Rahadian, memastikan selalu ada tambahan jalan tol fungsional pada setiap momentum mudik. Menjelang Lebaran pada April mendatang, terdapat sedikitnya 16 jalan tol yang akan difungsikan sementara untuk lalu lintas pemudik. Sejumlah ruas fungsional itu berada di area Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta (Jakarta Outer Ring Road/JORR), yaitu seksi 2 jalan tol Serpong-Cinere sepanjang 3,64 km serta seksi 4 jalan tol Cibitung-Cilincing sepanjang 7,29 km.
“Beberapa bagian memang pendek, tapi saling menghubungkan, jadi penting untuk pemudik,” tuturnya dalam diskusi bersama awak media, Rabu pekan lalu.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo