Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Arsjad Rasjid menyandarkan tubuhnya saat duduk di kursi hitam saat usai jumpa pers untuk menyikapi Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub). Raut wajahnya tenang, sambil sesekali tampak menggeleng.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebelum bercerita, ia meneguk air putih dari gelas di depannya. “Sedih, yang paling saya sayangkan reputasi Kadin yang kami bangun. Ada reputasi internasional,” kata Arsjad kepada Tempo saat ditemui di Hotel JS Luwansa, Kuningan, Jakarta Selatan, pada Ahad, 15 September 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Arsjad menyebut adanya Munaslub ini bisa mencederai reputasi Kadin di kancah internasional. Padahal banyak program Kadin yang telah berjalan dengan para pengusaha di luar negeri.
“Ini organisasi profesional,” kata dia.
Pernyataan Arsjad merespons Munaslub Kadin yang digelar pada Sabtu, 14 September 2024 di Hotel St Regis, Jakarta Selatan. Munaslub memilih pengusaha Anindya Novyan Bakrie sebagai Ketua Umum Kadin periode 2024-2029.
Hasil Munaslub ini otomatis mendongkel posisi Arsjad yang sebelumnya menjadi Ketua Umum Kadin periode 2021-2026. Arsjad ketika itu juga terpilih sebagai Ketua Umum Kadin setelah mengalahkan Anin di Munas VIII di Kendari, Sulawesi Selatan, pada Juni 2021.
Meski demikian, Direktur Utama Indika Energy itu tak terlalu kaget dengan Munaslub ini. Sebelum Hari Raya Idul Fitri pada April 2024, ia beberapa kali menerima laporan dari kolega dan pengurus Kadin Daerah soal adanya rencana Munaslub. Namun, Arsjad tak menyebut aktor di balik rencana ini. “Tiga kali mereka mencoba,” kata Arsjad.
Selama percobaan itu, Arsjad menyebut Munaslub selalu gagal terlaksana karena tak ada pengurus Kadin Daerah yang mendukung rencana itu. Arsjad bercerita dirinya pernah mendapat laporan ada kegiatan Kadin yang menggalang dukungan dengan cara membubuhkan tanda tangan di atas kerta presensi. Namun, kolega Arsjad merusak tanda tangan itu karena di baliknya ada pernyataan dukungan untuk Munaslub.
“Waktu itu kita mendengar. Tanggal sekian, tidak jadi. Tanggal sekian tidak, tidak jadi. Kita tungguin aja,” kata dia.
Senyampang itu, Arsjad mengakui ada penggiringan opini tentang dirinya telah berseberangan dengan pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Presiden Terpilih Prabowo Subianto. Alasannya, Arsjad pernah menjadi Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud Md., pada Pilpres 2024. “Saya rasa banyak persepsi yang dibuat dan diceritakan. Dikirim ke sana, ke sini. Saya melihatnya ini dipolitisasi,” kata Arsjad.
Bagi Arsjad, opini itu keliru. Dia menyebut usai Pilpres 2024, dirinya bersama Kadin telah berfokus untuk membantu pertumbuhan ekonomi. Arsjad menyebut Kadin sebagai mitra strategis pemerintah juga telah berdiskusi tentang upaya menumbuhkan ekonomi nasional bisa menyundul 8 persen.
“Opini publik susah dikontrol,” kata Arsjad.
Selanjutnya: Selain itu, Arsjad mengatakan dirinya selalu bersikap profesional, ...
Selain itu, Arsjad mengatakan dirinya selalu bersikap profesional, membedakan tugas dan wewenang antara individu sebagai Ketua Umum Kadin atau pimpinan TPN. Dia menyebut Kadin Indonesia merupakan asosiasi independen yang tak boleh dicampuri kepentingan politik. Atas dasar itu, kata Arsjad, dirinya juga mengajukan cuti sebagai Ketua Umum untuk memimpin TPN.
Arsjad menyebut keputusannya cuti pada 27 September 2023 itu juga telah disetujui oleh para pengurus Kadin di pusat dan daerah. Arsjad kembali menjabat sebagai ketua umum pada 21 Maret 2024 atau setelah Pilpres 2024 selesai dengan kemenangan oleh pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
“Waktu itu saya cuti. Saya berkonsultasi dengan teman Kadin Daerah,” kata dia.
Oleh karena itu, Arsjad mengatakan Munaslub ini bukan urusan politik, tapi sekadar kepentingan segelintir orang di dalam. “Tidak ada urusan politik. Apa yang terjadi itu perorangan dan segelintir orang,” kata dia.
Arsjad Surati Presiden Joko Widodo: Sebut Munaslub Langgar AD/ART
Arsjad Rasjid mengatakan asosiasinya telah mengirim surat kepada Presiden Joko Widodo soal Munaslub yang telah berlangsung pada Sabtu, 14 September kemarin. Dalam Munaslub Kadin itu Arsjad diganti pengusaha Anindya Bakrie sebagai Ketua Umum.
“Surat resmi. Hari ini saya tanda tangani,” kata Arsjad. Surat itu juga langsung dikirim ke Presiden Joko Widodo pada hari ini.
Dalam surat bernomor 1757/DP/IX/2024 itu, Arsjad menyebut Munaslub Kadin Indonesia pada Sabtu kemarin ilegal. Dia mengatakan Munaslub itu telah menyimpang dari Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Kadin Indonesia yang disebutkan dalam Keputusan Presiden nomor 18 tahun 2022 tentang Persetujuan Perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Kamar Dagang dan Industri
“Saya minta bantuan pemerintah,” kata Arsjad.
Tak hanya itu, Arsjad juga menjelaskan AD/ART yang dilanggar dalam Munaslub kemarin. Pelanggaran itu di antaranya Kadin tidak pernah mendapatkan peringatan dari Kadin Provinsi maupun Anggota Luar; Tidak ada rapat dewan pengurus Kadin Provinsi maupun anggota luar biasa untuk meminta penyelenggaraan Munaslub.
“Padahal, AD/ART mensyaratkan bahwa Munaslub diselenggarakan berdasarkan permintaan sekurang-kurangnya 1⁄2 jumlah Kadin Provinsi dan 1⁄2 dari jumlah Anggota Luar Biasa tingkat nasional yang mengikuti
Munas terakhir,” tulis dalam surat itu.
Selanjutnya:Selain itu, Arsjad mengatakan penyelenggaraan Munaslub tersebut...
Selain itu, Arsjad mengatakan penyelenggaraan Munaslub tersebut bertentangan dengan AD/ART pada bagian kuorum. Munaslub itu hanya dihadiri oleh sekitar 10 Ketua Umum Provinsi dari 35 Kadin Provinsi yang ada. Anggota luar biasa yang disebutkan hadir hanya sekitar 25 dari 221 Anggota Luar Biasa yang tercatat sebagai anggota Kadin Indonesia. Kemudian, Arsjad menyebut pimpinan sidang Munaslub juga tidak terdaftar sebagai anggota Kadin Indonesia.
“Undangan untuk menghadiri Munaslub yang beredar tertanggal 2 hari (12 September 2024) sebelum tanggal penyelenggaraan Munaslub (14 September 2024),” kata dia.
Oleh karena itu, Arsjad mengatakan sesuai dengan pasal 11 Undang-Undang Nomor Tahun 1987 tentang Kamar Dagang dan Industri, ia meminta pemerintah untuk menggunakan kewenangannya.
“Kewenangannya selaku pengawas Kadin Indonesia guna melakukan pembinaan, pemberian petunjuk, dan atau bimbingan agar Kadin Indonesia benar-benar dapat melaksanakan tugas dan fungsinya,” kata Arsjad.
Permohonan ini, kata Arsjad, untuk menegakkan AD/ART Kadin Indonesia. Selain itu, ia juga berharap agar tidak ada dualisme dalam Kadin.
“Dan tidak terjadi dualisme kepengurusan yang dapat dipastikan akan mengganggu tugas dan fungsi Kadin Indonesia sebagai mitra strategis Pemerintah dalam bidang perekonomian,” kata dia.
Anindya Bakrie: Munaslub Sesuai AD/ART
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia terpilih melalui Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Anindya Novyan Bakrie mengklaim penunjukan dirinya untuk memimpin asosiasi ini melalui mekanisme yang sah. Dia mengklaim Munaslub yang digelar di Hotel St Regis pada Sabtu, 14 September kemarin telah sesuai dengan Anggaran Dasar/ Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Kadin.
“Munaslub ini adalah inisiatif Kadin daerah atau asosiasi. Mereka yang buat panitia, yang menentukan kuorum dan hasilnya sesuai AD/ART,” kata pria yang akrab disapa Anin itu saat ditemui di Menara Kadin, Kuningan, Jakarta Selatan, pada Ahad, 15 September 2024.
Putra dari konglomerat Aburizal Bakrie itu menyebut dirinya didapuk sebagai Ketua Umum itu tak hanya untuk anggota yang hadir dalam Munaslub. Dia mengatakan dirinya menjadi Ketua Umum untuk seluruh anggota Kadin.
“Saya mendapat amanah sebagai Ketua Umum, tapi selalu terbuka. Bukan untuk yang hadir, tapi untuk yang lain juga,” kata dia.