Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Khofifah Ingin Bangun MRT di Jawa Timur, Jokowi Bilang Kemahalan

Menurut Khofifah, Presiden Jokowi menilai pembangunan MRT sangat mahal.

18 Juni 2019 | 18.46 WIB

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa, 18 Juni 2019. ANTARA/Agus Salim
Perbesar
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa, 18 Juni 2019. ANTARA/Agus Salim

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk membangun transportasi berbasis rel, seperti moda raya terpadu (MRT) di Jawa Timur. Ia berharap MRT Jatim itu sebagai konektivitas Gerbangkertosusila (Gresik–Bangkalan–Mojokerto–Surabaya–Sidoarjo–Lamongan).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Kalau di Jakarta sudah ada 3 ring, sekarang mau bangun 4 ring MRT. Kebetulan di Gerbangkertosusila termasuk Surabaya belum ada ring-nya. Jadi kami bisa bayangkan daerah-daerah sampai radius 100 kilometer dari Surabaya itu dalam waktu dekat sudah jadi megapolitan," kata Khofifah di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa, 18 Juni 2019.

Namun, kata Khofifah, Presiden Jokowi menilai pembangunan MRT sangat mahal. "Kita hitung MRT menurut Pak Presiden itu lumayan mahal karena per kilometer menurut Pak Presiden itu bisa sampai Rp1,2 triliun. Kalau LRT Rp426 miliar," katanya.

Padahal, menurut Khofifah, saat ini wilayah Gerbangkertosusila baru terhubung dengan jalan tol. Agar lalu lintas barang dan publik semakin ramai, maka transportasi publik dibutuhkan di kawasan itu.

Karena rencana MRT terlalu mahal, maka menurut Khofifah opsi lainnya ialah menambah gerbong dan lintasan rel bagi kereta komuter di Gerbangkertosusila. Selama ini, kereta komuter sudah ada, namun perlu ditambah rangkaian dan relnya. Khofifah pun berencana memesan gerbong di PT INKA melalui BUMD.

Ia juga mengatakan bahwa para bupati di wilayah Gerbangkertosusila sudah menyatakan siap memfungsikan kembali stasiun di wilayahnya. "Saya sudah komunikasi dengan Bupati Gresik. 'Pak bupati, gimana kalau misalnya Stasiun Gresik itu sekarang jadi gudang, boleh enggak kalau dijadikan tempat pemberhentian kereta komuter'. Lamongan juga begitu. Bojonegoro bupatinya juga sangat siap. Ini sudah saling bersambung-sambung," ujar Khofifah.

Selain itu, Khofifah menilai PT KAI juga menyetujui opsi tersebut, namun harus mengajukan izin trayek ke Kementerian Perhubungan. Mantan Menteri Sosial itu berharap wacana tersebut terealisasi pada 2020.

Baca berita lain tentang Jokowi di Tempo.co

FRISKI RIANA

Friski Riana

Lulus dari Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana pada 2013. Bergabung dengan Tempo pada 2015 di desk hukum. Kini menulis untuk desk jeda yang mencakup isu gaya hidup, hobi, dan tren. Pernah terlibat dalam proyek liputan Round Earth Media dari International Women’s Media Foundation dan menulis tentang tantangan berkarier para difabel.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus