Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Kilas Balik Merger Gojek dan Tokopedia Menjadi GoTo

Kilas balik merger Gojek dan Tokopedia menjadi GoTo sejak 17 Mei 2021 dan melakukan Penawaran Saham Perdana (IPO) ke Bursa Efek Indonesia (BEI) pada M

9 Juni 2023 | 15.16 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) akan melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tahunan dan luar biasa pada 30 Juni 2023 mendatang. Dalam RUPS tersebut, bakal ditentukan dewan direksi dan dewan komisaris baru. Lalu, bagaimana sejarah GoTo terbentuk hingga mulai memasuki Penawaran Saham Perdana (Initial Public Offering atau IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI)? 

Kilas Balik Merger Gojek dan Tokopedia

Dikutip dari situs gojek.com, Perusahaan layanan belanja daring (online) atau e-commerce Tokopedia dan aplikasi transportasi Gojek secara resmi bergabung pada 17 Mei 2021. Merger dua perusahaan unicorn sejatinya merupakan proses akuisisi Tokopedia sebagai anak usaha Gojek. Setelah terbentuk, nama perusahaan diubah dari PT Aplikasi Karya Anak Bangsa menjadi PT GoTo Gojek Tokopedia. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

GoTo dipimpin oleh dewan direksi dan dewan komisaris dari berbagai kalangan. Sebut saja Garibaldi Thohir sebagai Komisaris Utama (Komut), Komisaris sekaligus Co-Chairman William Tanuwijaya, serta komisaris lainnya meliputi Sugito Walujo, Winato Kartono, Wishnutama Kusubandio, Dirk Van den Berghe, Marjorie Tiu Lao, dan Robert Holmes Swan. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sementara itu, untuk petinggi Direktur Utama (Dirut) GoTo atau Chief Executive Officer (CEO) atau Co-Founder dipimpin oleh Andre Soelistyo. Selanjutnya, ada beberapa jabatan strategis lainnya, meliputi:

-  Direktur atau Chief Financial Officer (CFO) Wei-Jye Jacky Lo.

-  Direktur/Presiden Layanan On-Demand Catherine Hindra Sutjahyo.

-  Direktur/Presiden Financial Technology Hans Patuwo.

-  Direktur/Presiden e-Commerce atau Chief Human Resources Officer Melissa Siska Juminto.

-  Head of External Affairs Nila Marita.

-  Group Chief Corporate Office & Group General Counsel Pablo Malay. 

GoTo Group sendiri diklaim sebagai platform konsumen digital terbesar di Indonesia. Catatan laporan keuangan yang ditorehkan perusahaan tersebut, antara lain:

- Total nilai transaksi bruto (GTV) lebih dari US$ 22 miliar pada 2020.

- Lebih dari 1,8 miliar transaksi pada 2020.

-  Armada pengemudi teregistrasi lebih dari 2 juta per Desember 2020.

- Lebih dari 11 juta mitra dagang terhitung per Desember 2020.

- Di atas 100 juta pengguna aktif bulanan (MAU).

- Ekosistem mencakup 2 persen dari PDB Indonesia (lebih dari US$ 1 triliun). 

GoTo Masuk Bursa Saham

GoTo memutuskan untuk melakukan masa penawaran IPO perdana ke masyarakat atau investor pada 15-21 Maret 2022. Namun, pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) diperoleh sejak 30 Maret 2022. Sementara saham mulai dicatatkan pada BEI pada 11 April 2022 dengan jumlah 48 miliar lembar saham dari Seri A. 

Saham GoTo Group ditawarkan dengan harga berkisar antara Rp 316-346 per saham. Dari keseluruhan lembar saham yang disebut akan meningkat menjadi 52 miliar itu, perusahaan bisa mengumpulkan dana setidaknya Rp 15,2 triliun serta tambahan greenshoe sebesar Rp 2,3 triliun. 

Pada Jumat, 9 Juni 2023, nilai kapitalisasi pasar GoTo menyentuh angka Rp 149,23 triliun. Harga per lembar saham yang dipatok sebesar Rp 125-130 atau turun lebih dari setengah saat awal IPO di BEI. 

GoTo sempat beberapa kali tertimpa gelombang badai Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Selang 7 bulan berlalu semenjak IPO pertama, tepatnya pada November 2022, perusahaan hasil merger Tokopedia dan Gojek tersebut memecat sekitar 1.300 karyawannya. Direktur GoTo saat itu, Melissa Siska Juminto menyatakan langkah itu diambil demi mendorong kinerja bisnis semakin sehat. 

Isu PHK massal GoTo kembali beredar, ratusan karyawan GoTo atau sekitar 600 orang dikabarkan harus angkat kaki pada 10 Maret 2023. Dengan demikian, apa yang dilakukan perusahaan teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk semakin menambah panjang rentetan kasus PHK massal di Indonesia. 

MELYNDA DWI PUSPITA

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus