Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Posisi Arsjad Rasjid sebagai Ketua Umum Kadin hasil Munas Kendari 2021 semakin terpojok. Sejumlah menteri telah bertemu Anindya Bakrie, sebagai Ketua Kadin hasil Munaslub bulan lalu, mulai dari Menko Perekonomian Airlangga Hartarto sampai Menkominfo Budi Arie.
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia sempat mempertemukan kedua orang itu, namun masing-masing punya pendapat berbeda tentang hasil pertemuan. Arsjad mengatakan akan ada Munas setelah pelantikan Prabowo Subianto menjadi presiden pada 20 Oktober 2024, namun kubu Anindya menyatakan hasil Munaslub sudah final.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bahkan hari ini, Senin, 7 Oktober 2024, anggota Formatur Kadin, Mulyadi Jayabaya, di Menara Kadin, Kuningan, Jakarta Selatan, mengumumkan penunjukan Arsjad sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Kadin periode 2024–2029. Belum ada tanggapan dari kubu Arsjad atas manuver kubu Anindya tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam pengumuman itu, Jayabaya juga mengumumkan nama-nama lain yang menjabat struktur kepengurusan Kadin hasil Munaslub. Namun, struktur itu baru lengkap 50 persen. Sisanya, kata dia, akan ditambahkan setelah pelantikan presiden terpilih Prabowo Subianto pada Ahad, 20 Oktober 2024.
Di struktur baru itu, Dewan Kehormatan diketuai oleh Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) sekaligus mantan Ketua Kadin, Rosan Roeslani. Sedangkan anggotanya diisi oleh para mantan Ketua Umum Kadin lain, yakni Aburizal Bakrie, Mohamad Sulemen Hidayat, Suryo Bambang Sulisto, dan Adi Putra Tahir.
Dewan Penasihat diketuai oleh CEO Arsari Group sekaligus adik Prabowo, Hashim Djojohadikusumo dan wakil dipegang mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif Cicip Sutardjo. Ada pula nama pengusaha Chairul Tanjung yang menjabat sebagai Dewan Usaha.
Tempo telah berusaha meminta konfirmasi ke Arsjad. Namun pesan yang dikirimkan Tempo ke nomor telepon selulernya belum berbalas.
Wapres Ma'ruf: Arsjad Masih Ketua Kadin
Arsjad sebelumnya mengaku bersyukur dirinya masih diakui oleh Wakil Presiden Ma’ruf Amin dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sebagai Ketua Umum Kadin.
“Alhamdulillah, saya tadi hadir di acara Pak Wapres, ternyata Ibu Sri Mulyani masih memanggil saya sebagai ketua umum, lalu Pak Wapres juga mengatakan bahwa Kadin ketua umumnya masih Arsjad,” ujarnya pada awak media pada Jumat, 4 Oktober 2024 di Jakarta Selatan.
Atas pengakuan tersebut, Arsjad mengucapkan terima kasih pada Mar'ruf Amin dan Sri Mulyani.
Di kesempatan yang sama, ia juga menanggapi kegiatan sarasehan yang dilakukan oleh Ketua Umum Kadin versi Munaslub Anindya Bakrie bersama sejumlah menteri. Ia mengatakan bahwa dirinya akan berpegang pada kesepakatan yang telah ia dan Anindya buat sebelumnya dalam pertemuan mereka dengan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia Jumat, 27 September.
“Kesepakatan sudah jelas dikatakan kalau Munas itu akan terjadi setelah nanti pelantikan presiden. Sebelum Munas itu terjadi belum ada perubahan, belum ada pergantian (kepemimpinan),” ujarnya.
Sebelumnya, Wakil Presiden Ma’ruf Amin menyapa Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid dalam pidatonya di Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah pada Jum’at, 4 Oktober. Ma’ruf memanggil Arsjad sebagai Ketua Umum Kadin di tengah dualisme di internal tubuh asosiasi pengusaha itu.
“Pak Arsjad masih ketua Kadin,” kata Ma’ruf dalam pidatonya yang Tempo pantau melalui Youtube Wakil Presiden Republik Indonesia.
Berikutnya: Ada Cawe-cawe Presiden Jokowi?
Majalah Tempo edisi 6 Oktober 2024 menulis bahwa Presiden Jokowi mencoba merangkul semua pihak termasuk tokoh Golkar Aburizal Bakrie dengan mendukung Anindya menjadi Ketua Umum Kadin menggeser Arsjad.
Lebih dari 3 sumber di Kadin yang dihubungi Tempo sepanjang dua pekan lalu, menyatakan Presiden sempat bertemu Anindya dan Menteri Investasi Rosan Roeslani sebelum Munaslub. Menurut majalah Tempo, Jokowi bertanya kepada Bos Bakrie Group itu apakah bersedia menjadi menteri di kabinet Prabowo. Tiga sumber yang mengetahui pertemuan itu bercerita bahwa Anindya memilih menjadi Ketua Umum Kadin.
Jokowi lantas minta Rosan membantu Anindya mengambil alih Kadin melalui Munaslub. Namun Anindya, Rosan dan Mensesneg Pratikno tidak merespons permintaan wawancara Tempo sampai Sabtu, 5 Oktober 2024.
Presiden Jokowi secara tidak langsung membantah pemerintah ikut campur dalam kisruh Kadin dan menganggapnya merupakan urusan internal organisasi.
"(Kadin) ini bukan organisasi politik, ini adalah organisasi pengusaha sehingga saya minta diselesaikan secara baik-baik di internal Kadin. Jangan nanti bola panasnya disorong ke saya," ucapnya ketika memberi keterangan pers usai meresmikan Kawasan Indonesia Islamic Center di Menara Danareksa, Jakarta Pusat, Selasa, 17 September 2024.
Oyuk Ivani S berkontribusi dalam penulisan artikel ini
Pilihan Editor OJK: Masyarakat Makin Gandrung Belanja dengan Skema Beli Dulu Bayar Belakangan