Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poin penting
Direksi baru KCIC akan meninjau proyek kereta cepat pada 26-27 Maret.
Kereta cepat Jakarta-Bandung ditargetkan mulai beroperasi pada 2022.
Kereta cepat Jakarta-Bandung masuk proyek strategis nasional.
JAKARTA – Direksi baru PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) akan meninjau ulang perkembangan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. Presiden Direktur KCIC, Dwiyana Slamet Riyadi, mengatakan sudah memegang data terbaru soal proyek strategis nasional itu. "Sudah di meja saya, tapi beri kami satu pekan dulu. Saya akan cek dengan tim," kata dia kepada Tempo, akhir pekan lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dwiyana mengatakan akan meninjau proyek kereta cepat pada 26-27 Maret mendatang. Namun dia enggan membeberkan laporan terakhir dari manajemen KCIC dalam rapat umum pemegang saham (RUPS) pada 16 Maret lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sekretaris Perusahaan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, Mahendra Wijaya, mengatakan pihaknya sudah merampungkan 75 persen konstruksi kereta cepat Jakarta-Bandung. Untuk konstruksi penopang kereta berkecepatan 350 kilometer per jam itu, Wijaya Karya memegang 30 persen porsi pekerjaan utama, seperti pembangunan tiang rel dan gelagar beton. Sisanya ditangani konsorsium kontraktor dari Cina. "Pekerjaan kami akan selesai pada pertengahan 2022," ujar dia.
Mahendra menyebutkan Wijaya Karya menggelontorkan investasi hingga Rp 15,6 triliun untuk proyek kereta cepat hasil kolaborasi Indonesia dan Cina tersebut. Wijaya Karya menjadi salah satu anggota konsorsium badan usaha milik negara (BUMN), PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI), bersama PT Kereta Api Indonesia (Persero), PT Jasa Marga (Persero) Tbk, serta PT Perkebunan Nusantara VIII (Persero). Modal yang mengalir ke KCIC berasal dari kerja sama PSBI dan konsorsium perusahaan Cina.
Dari sejumlah paparan KCIC, kereta cepat Jakarta-Bandung ditargetkan mulai beroperasi pada 2022 dengan delapan gerbong perdana. Pada tahap pertama, kereta ini menampung 600 penumpang dengan tiga kelas kursi, yaitu VIP, first class, dan second class. Kereta yang dibuat CRRC Qindao Sifang ini akan menempuh rute Jakarta-Bandung sepanjang 142,3 kilometer dalam 36-45 menit.
Manajemen KCIC mulai mengimpor rel khusus berdimensi 60—atau diistilahkan sebagai R60—menjelang akhir 2020. Pengadaan prasarana proyek tersebut sempat terganjal pembatasan mobilitas manusia pada masa pandemi Covid-19.
Persiapan pemasangan rel pun sudah terlihat. Pekan lalu, Jasa Marga menyampaikan rencana uji coba sirkulasi truk pengangkut rel kereta cepat Jakarta-Bandung di jalan tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) seksi E3 dan E2 (Rorotan-Cikunir), Jakarta-Cikampek, Cikampek-Padalarang (Cipularang), serta Padalarang-Cileunyi (Padaleunyi). Rel itu diangkut dengan kendaraan Multi-Axle Trailer 32 Axle yang dikawal beberapa mobil lain.
Kepada Tempo, Ketua Forum Perkeretaapian Masyarakat Transportasi Indonesia, Aditya Dwi Laksana, mengatakan proyek perkeretaapian merupakan jenis pekerjaan yang sering mengalami perubahan rencana. "Meski trase dan jalur sudah disiapkan, selalu ada perubahan menjelang operasi, baik karena alih desain maupun perubahan pasar."
Ketua Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP), Wahyu Utomo, memastikan kereta cepat Jakarta-Bandung masih berada dalam daftar proyek strategis nasional. "Kami hanya mendapat laporan dari pihak yang membangun."
FRANCISCA CHRISTY ROSANA | CAESAR AKBAR | YOHANES PASKALIS
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo