Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pemimpin Redaksi Koran Tempo Budi Setyarso memastikan kualitas jurnalistik media yang dipimpinnya tidak menurun meski sudah beralih dari platform cetak ke digital per 1 Januari 2021 lalu. “Bahkan meningkat setelah mediumnya berubah,” ujarnya, Selasa, 2 Februari 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Budi menjelaskan, penghentian edisi cetak Koran Tempo dari yang pertama kali terbit pada 2 April 2001 dan beralih sepenuhnya ke digital itu sebenarnya sudah masuk dalam peta jalan perusahaan yang disusun sejak 2019. “Ini adalah keputusan strategis, jauh sebelum pandemi,” katanya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Keputusan itu, menurut Budi, juga telah dipertimbangkan ketika data menunjukkan sebagian pembaca mulai meninggalkan edisi cetak dan beralih ke digital. “Rencana ini dipercepat oleh datangnya pandemi yang mengubah drastis cara orang mengkonsumsi berita.”
Tak hanya itu, teknologi digital juga menyediakan banyak hal yang tidak bisa didapatkan dari koran edisi cetak. Salah satunya adalah multimedia, yang memungkinkan pembaca mendengarkan--tak hanya membaca--berita Koran Tempo.
Teknologi digital ini pula yang membuat pengelola newsroom dan pembaca bisa berinteraksi. Dengan begitu, kata Budi, pembaca tak sekadar konsumen, tapi bagian dari penentu berita.
Direktur Konten PT Info Media Digital Wahyu Dhyatmika menambahkan, peralihan platform merupakan keniscayaan di era media digital karena perilaku pembaca juga berubah. “Sekarang pembaca cenderung mengkonsumsi informasi atau berita di aplikasi dan website, tidak lagi cetak."
Dengan peralihan itu pula, menurut Wahyu, Koran Tempo dan Majalah Tempo bahasa Inggris format digital dapat fokus memberikan pengalaman membaca digital yang lebih kaya dan interaktif buat pembaca. "Transformasi digital ini konsisten dengan model bisnis Tempo yang memang mengandalkan readers revenue atau pemasukan dari pembaca,” ucapnya.
Wahyu menyatakan model bisnis ini juga menunjukkan keterkaitan langsung antara kualitas jurnalisme Tempo dan sehatnya bisnis digital. “Semakin bagus berita Tempo, pembaca semakin puas dan terus memberikan pendapatan untuk Tempo dengan berlangganan," katanya.