Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Nilai tukar atau kurs rupiah ditutup menguat ke level Rp 16.179 per dolar AS pada perdagangan hari ini, Kamis, 18 April 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, rupiah menguat 41 poin dari penutupan perdagangan hari sebelumnya yakni Rp 16.220 per dolar AS.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dia menyatakan, dolar AS melemah hari ini karena para pedagang menilai prospek suku bunga AS setelah komentar dari pejabat Federal Reserve. Komentar tersebut memperkuat ekspektasi bahwa pengaturan moneter akan tetap ketat untuk jangka waktu yang lebih lama.
Pasar memperkirakan pemotongan suku bunga The Fed sebesar 44 basis poin tahun ini. Angka tersebut jauh lebih rendah dari perkiraan awal tahun sebesar 160 basis poin.
CME FedWatch Tool menunjukkan, para pedagang sebelumnya memperkirakan The Fed akan mulai menurunkan suku bunga pada bulan Juni.
"Namun, serangkaian data termasuk indeks harga konsumen (CPI) dan penolakan dari para bankir bank sentral telah mengubah ekspektasi tersebut," kata Ibrahim pada Kamis.
Kemudian, aktivitas ekonomi AS juga terpantau sedikit meningkat dari akhir Februari hingga awal April. Perusahaan-perusahaan mengisyaratkan bahwa mereka memperkirakan tekanan inflasi akan tetap stabil, menurut survei Federal Reserve pada hari Rabu.
Sementara itu, pengambil kebijakan di Bank Sentral Eropa atau ECB terus menyarankan penurunan suku bunga pada bulan Juni. Pasalnya, inflasi masih berada pada jalur untuk turun kembali ke 2 persen pada tahun depan, meskipun jalur harga masih bergelombang.
Selanjutnya: Sedangkan sentimen dalam negeri tak lepas dari survei....
Sedangkan sentimen dalam negeri tak lepas dari survei penjualan eceran Bank Indonesia Maret 2024 yang memperkirakan penjualan eceran tetap kuat. Hal tersebut seiring dengan meningkatnya aktivitas masyarakat pada periode Ramadan.
"Tercatat sebesar 222,8 atau tumbuh 3,5 persen secara tahunan atau year on year (yoy)."
Berdasarkan kelompoknya, subkelompok sandang tercata timbuh sebesar 5,9 persen yoy, kelompok suku cadang dan aksesori 12 persen yoy, serta bahan bakar kendaraan bermotor 13,2 persen yoy.
Secara bulanan, penjualan eceran diperkirakan mengalami pertumbuhan sebesar 4,1 persen month-to-month (mtm). Capaian-capaiannya lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang tumbuh 1,7 persen mtm. Hal tersebut sejalan pula dengan peningkatan aktivitas masyarakat saat bulan Ramadan dan persiapan Idul Fitri, serta program potongan harga.
Seluruh kelompok berada pada fase ekspansi, dengan pertumbuhan tertinggi pada kelompok peralatan informasi dan komunikasi sebesar 13 persen mtm, diikuti subkelompok sandang 11,1 persen, dan kelompok perlengkapan rumah tangga lainnya 6,1 persen mtm.
Kinerja penjualan eceran pada kuartal I 2024 diperkirakan tumbuh sebesar 3,7 persen yoy. Angka ini lebih tinggi dari kuartal IV 2023 yang tumbuh 1,6 persen yoy.
Peningkatan tersebut terutama ditopang oleh kelompok makanan, minuman, dan tembakau, serta kelompok bahan bakar kendaraan bermotor. Adapun besaran pertumbuhan masing-masing sebesar 5,4 persen yoy dan 12,9 persen yoy.
Untuk perdagangan besok, Ibrahim memperkirakan kurs rupiah terhadap dolar AS masih fluktuatif. "Namun ditutup menguat di rentang Rp 16.150 sampai Rp 16.200."