Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi atau Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan buka suara soal insiden meledaknya tungku smelter milik PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) yang beroperasi di PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), Sulawesi Tengah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Luhut menekankan kepada semua kementerian/embaga atau K/L terkait untuk menangani masalah ini dengan serius.
“Saya ingin mengingatkan bahwa negara kita memiliki regulasi yang jelas dan tegas. Siapapun yang melanggar akan dihadapkan pada hukum yang berlaku,” ujar Menko Luhut, Jumat, 29 Desember 2023, dikutip dari siaran pers Kemenko Marves. "Ini bukan hanya tanggung jawab Polri, tetapi semua K/L terkait harus bekerja sama dalam upaya penegakan ini."
Insiden ledaka di PT ITSS terjadi pada Minggu, 24 Desember 2023 sekitar pukul 05.30 WITA. Laporan teranyar menyebut ada 19 korban jiwa yang terdiri dari 11 pekerja Indonesia dan 8 tenaga kerja asing (TKA) Cina. Selain itu, ada 29 korban luka berat dan 11 luka ringan.
Kemenko Marves bersama Kementerian Ketenagakerjaan, Kementerian Perindustrian, Korem, Polda, Polres, Kodim, dan Pemerintah Daerah setempat telah menurunkan tim ke lokasi untuk menyelidiki penyebab kecelakaan kerja tersebut. Dari investigasi awal, kata Luhut, ada indikasi tindakan yang melanggar Otandar Operasional Prosedur (SOP)
Selanjutnya: Namun, untuk kesimpulan akhir, Luhut meminta....
Namun, untuk kesimpulan akhir, Luhut meminta kepada Kapolda Sulawesi Tengah untuk menyelesaikan investigasi tersebut dalam waktu dua minggu. Ia juga meminta tindakan tegas dari Polri terhadap setiap pelanggaran hukum yang teridentifikasi.
"Kejadian serupa di GNI tahun lalu sudah menjadi pelajaran bahwa kita serius dalam menegakkan hukum demi keselamatan pekerja. Pokoknya kita tidak mau main-main dengan keselamatan manusia,” kata Luhut.
Lebih lanjut, Luhut mengklaim pemerintah terus berkomitmen meningkatkan tata kelola industri, terutama dalam aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan Lingkungan Hidup.
Luhut mengatakan tidak ada toleransi bagi kegagalan dalam menerapkan standar K3 yang dapat membahayakan pekerja dan lingkungan. Ia juga memerintahkan kepada Menteri Tenaga Kerja dan Menteri Perindustrian untuk memastikan SOP dan panduan K3 di seluruh smelter nikel di Indonesia telah memadai dan dilaksanakan dengan baik.
“Prioritas kami adalah keselamatan pekerja. Kami tidak akan kompromi dengan kegagalan apapun dalam menerapkan standar keselamatan," kata Luhut. "Perusahaan harus bertanggung jawab penuh atas konsekuensi dari insiden ini, dan kami akan memastikan keadilan bagi para korban serta keluarga mereka."
Adapun dalam dua minggu ke depan, Menko Luhut akan mengadakan rapat koordinasi lanjutan untuk meninjau hasil investigasi. Selain itu, untuk memastikan langkah-langkah perbaikan dalam pengelolaan industri dan keselamatan kerja di Indonesia telah diimplementasikan dengan efektif.
Pilihan Editor: PLTSa Sunter Tak Beroperasi, Ombudsman: Terkendala Biaya dan Nilai Investasi yang Tinggi
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini