Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Lestarikan Candi Borobudur, Luhut Umumkan Perpres Penataan Kawasan Sudah Ditandatangani Jokowi

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan upaya pelestarian candi, termasuk Candi Borobudur, harus terintegrasi, menjaga keutuhan budaya dan lingkungan yang mendukung keberadaan candi.

22 September 2024 | 14.51 WIB

Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, saat ditemui usai mengikuti Rapat Kerja dengan Badan Anggaran DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu, 5 Juni 2024. TEMPO/Han Revanda Putra.
Perbesar
Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, saat ditemui usai mengikuti Rapat Kerja dengan Badan Anggaran DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu, 5 Juni 2024. TEMPO/Han Revanda Putra.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan upaya pelestarian candi, termasuk Candi Borobudur, harus terintegrasi, menjaga keutuhan budaya dan lingkungan yang mendukung keberadaan candi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

“Kami mengumumkan bahwa Perpres untuk penataan kawasan secara keseluruhan telah ditandatangani oleh Presiden. Ini sekaligus menjadi awal dari langkah nyata dalam upaya pelestarian Candi Borobudur,” kata Luhut dalam unggahan di Instagram @luhut.pandjaitan, Ahad, 22 September 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Luhut mengatakan, Candi Borobudur bukan hanya sebuah keajaiban arsitektur, tetapi juga simbol filosofi kehidupan. Luhut bercerita, curamnya anak tangga untuk naik menuju stupa, mengingatkan untuk selalu merendah di hadapan Sang Pencipta.

“Dengan 2.672 panel relief dan 1.212 panel naratif yang mengisahkan perjalanan Pangeran Siddharta, setiap langkah di candi ini mengajak untuk merenung dan menghargai akar sejarahnya yang mendalam,” kata Luhut.

Luhut menuturkan, setidaknya ada 520 juta umat Buddha di dunia dan 95 persen di antaranya tersebar di seluruh Asia. Ini menjadikan Candi Borobudur sebagai situs yang memiliki makna spiritual yang sangat besar bagi banyak orang. 

Sebab itu, tantangan yang menghadang perihal kelestarian salah satu situs warisan dunia ini perlu disoroti. Luhut menuturkan, dengan peningkatan kunjungan hingga 8.000 orang per hari, tekanan terhadap struktur candi semakin meningkat sehingga keberadaan wisatawan yang ramai berpotensi merusak kelestarian warisan ini. 

“Pembelajaran dari pandemi Covid-19 mengingatkan kita akan pentingnya menjaga keutuhan dan keindahan Borobudur, dimulai dari hal-hal kecil seperti penertiban alas kaki pengunjung,” ujarnya.

Bagi Luhut, pelestarian Candi Borobudur tak sekadar berfokus pada bangunan itu sendiri, tapi juga kawasan sekitarnya. Pembangunan yang tidak mempertimbangkan dampak kelestarian dapat merusak lingkungan dan pengalaman wisata. 

“Saya optimistis bahwa melalui pengelolaan yang tepat oleh entitas tunggal, kami dapat mendorong penyebaran pengunjung ke zona 3 hingga 5 wilayah candi sehingga manfaat pariwisata dapat dirasakan oleh masyarakat sekitar,” ujar Luhut.

Bagus Pribadi

Bergabung dengan Tempo pada September 2023. Kini menulis untuk desk Jeda yang mencakup olahraga dan seni.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus