Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan buka suara ihwal keterlibatannya dalam bisnis tes polymerase chain reaction (PCR). Luhut mengklaim ia tak pernah mengambil keuntungan baik dalam bentuk dividen atau pendapatan lainnya di PT Genomik Solidaritas Indonesia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Saya tidak pernah sedikit pun mengambil keuntungan pribadi dari bisnis yang dijalankan PT Genomik Solidaritas Indonesia,” ujar Luhut dalam media sosial Instagram-nya, Rabu malam, 3 November 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
PT Genomik atau GSI merupakan perusahaan yang mengelola laboratorium untuk tes PCR dan memiliki lima cabang di Jakarta. Majalah Tempo edisi 1 November 2021 menulis, dua perusahaan yang terafiliasi dengan Luhut, PT Toba Sejahtra dan PT Tiba Bumi Energi, tercatat mengempit saham di GSI.
PT Toba Sejahtra dan PT Toba Bumi Energi mengantongi 242 lembar saham senilai Rp 242 juta di GSI. Luhut berujar, Toba Bumi Energi bersama dengan Indika, Adaro, dan Northstar justru membantu penyediaan fasilitas tes usap dalam kapasitas besar.
“Pada masa awal pandemi tahun lalu, Indonesia masih terkendala dalam hal penyediaan tes Covid-19 untuk masyarakat,” ujar Luhut.
Bantuan melalui perusahaan tersebut, tutur Luhut, merupakan upaya keterbukaan. Luhut juga menjelaskan mengapa dirinya tak menggunakan yayasan dalam memberikan bantuan. Menurut dia, bantuan yang tersedia adalah dari perusahaan. Luhut berukukuh perusahaan tak menyembunyikan apa pun termasuk pembagian keuntungan.
Adapun keuntungan GSI, kata Luhut, disalurkan untuk tes usap di fasilitas tenaga kesehatan, seperti Wisma Atlet. “Saya terus berharap agar agar semangat solidaritas yang digalang oleh berbagai pihak untuk menanggulangi pandemi bisa bermanfaat untuk pulihnya NKRI,” kata dia.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA