Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyebut pengembangan energi baru terbarukan (EBT) di Indonesia meningkat selama kurun 5 tahun terakhir. Hal ini karena potensi EBT yang dimiliki sangat berlimpah. Salah satunya potensi panas bumi atau geothermal.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kendati demikian, Ma'ruf mengingatkan agar pemanfaatan potensi energi terbarukan itu memperhatikan aspek lingkungan. Apalagi sebagian besar sumber panas bumi berada di dalam hutan. Ia mengingatkan bahwa kelestarian hutan mesti dilakukan secara berkelanjutan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Pengolahan yang tidak memperhatikan daya dukung ekosistem lebih buruk dari kerusakan hutan dan mengancam kehidupan," tutur Ma'ruf dalam acara 9th Indonesia International Geothermal Convention & Exhibition di Jakarta Convention Center Senayan Jakarta, Rabu, 20 September 2023
Lebih lanjut, Ma'ruf menuturkan, pada 2060 mendatang kapasitas pembangkit energi panas bumi ditargetkan mencapai 22 gigawatt (GW). Pemerintah, tutur Ma'ruf, sudah berkomitmen mengembangan energi terbarukan tersebut melalui berbagai skema bisnis yang lebih menjanjikan dan pengembangan inovasi teknologi yang terjangkau. Hal ini seiring upaya mitigasi dampak perubahan iklim melalui pengurangan emisi gas rumah kaca.
Untuk memaksimalkan peningkatan sumber energi panas bumi, Ma'ruf menekankan soal perbaikan kualitas data maupun insentif dalam kegiatan eksplorasi. Hal ini sebagai upaya menurunkan risiko pengembangan panas bumi, sekaligus menjaga harga jual listrik panas bumi yang lebih kompetitif. Ia juga mengatakan perlu ada perbaikan mekanisme dalam menarik lebih banyak peminat pengembang panas bumi di Indonesia.
"Misalnya, program penugasan survei pendahuluan eksplorasi yang selama ini telah dilakukan Kementerian ESDM, perlu diperluas di lokasi-lokasi yang datanya belum mencukupi untuk mempermudah pengembang," ujar Ma'ruf.
Ma'ruf juga mengingatkan pemerintah telah menyediakan insentif eksplorasi panas bumi dalam bentuk pendanaan melalui program pembiayaan infrastruktur sektor panas bumi dan program mitigasi risiko sumber daya panas bumi. "Saya harap para pengembang panas bumi dapat memanfaatkan fasilitas ini dengan sebaik-baiknya."
Lebih lanjut, Ma'ruf mengimbau pemerintah daerah dan pengembang panas bumi bisa bekerja sama memaksimalkan potensi pemanfaatan langsung panas bumi. Baik untuk pengolahan sektor agrikultur, sarana rekreasi edukatif, maupun untuk pariwisata di wilayah yang dikelola. Sebab, ia berharap, pembangkit panas bumi dapat dapat berkontribusi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi lokal lokal, utamanya dalam pembangunan infrastruktur dan meningkatkan pendapatan masyarakat setempat.
Pilihan Editor: Sri Mulyani: APBN hingga Agustus 2023 Surplus Rp 147,2 Triliun