Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Masa Mudik Lebaran 2019 Kelar, Angka Kecelakaan Turun 75 Persen

Kementerian Perhubungan mencatat terjadi penurunan angka kecelakaan hingga 75 persen selama masa mudik hingga balik Lebaran.

15 Juni 2019 | 17.03 WIB

Seorang polisi memberhentikan sebuah kendaaran saat operasi bagi kendaraan pemudik di kawsan Pemanukan, Subang, Jawa Barat, (30/07). Pemeriksaan ini untuk menekan angka kecelakaan saat perjalanan mudik lebaran. Tempo/Dian Triyuli Handoko
Perbesar
Seorang polisi memberhentikan sebuah kendaaran saat operasi bagi kendaraan pemudik di kawsan Pemanukan, Subang, Jawa Barat, (30/07). Pemeriksaan ini untuk menekan angka kecelakaan saat perjalanan mudik lebaran. Tempo/Dian Triyuli Handoko

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta – Kementerian Perhubungan mencatat terjadi penurunan angka kecelakaan hingga 75 persen selama masa mudik hingga balik Lebaran 2019. Badan Penelitian dan Pengembangan Kemenhub merilis, hingga Jumat 14 Juni 2019, angka kejadian kecelakaan pada 2019 sebanyak 563 peristiwa.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Sementara pada 2018 2.234 kejadian,” ujar Menteri Perhubungan Budi Karya dalam keterangannya, Jumat, 14 Juni 2019. 

Selain menurunnya angka kejadian kecelakaan, Kementerian Perhubungan juga mencatat terjadi kemelorotan angka pengguna sepeda motor. Menurut laporan yang sama, pengguna sepeda motor pada 2019 berjumlah 1,3 juta. Sementara itu, pada 2018, jumlah pemudik dengan sepeda motor mencapai 1,5 juta kendaraan. Artinya, pengguna sepeda motor pada 2019 menurun 12,75 persen ketimbang tahun lalu.

Berdasarkan data yang dihimpun Tempo dari Sistem Informasi Angkutan dan Sarana Transportasi Indonesia, berkurangnya jumlah pemudik yang menunggang motor tampak di subsektor penyeberangan. Di pelabuhan tersibuk, seperti Merak-Bakauheni, Ketapang-Gilimanuk, dan Tanjung Kalian, penurunan pengguna sepeda motor tercatat 04,4 persen.

“Ini suatu hasil yang baik dari imbauan-imbauan yang sudah kita lakukan,” tutur Budi Karya. 

Meski demikian, Budi Karya menyatakan kementerian masih bakal menggelar evaluasi pelaksanaan angkutan lebaran tahun ini. Beberapa hal yang diusulkan untuk diperbaiki adlaah mengintensifkan angkutan massal, baik moda darat, laut, udara, maupun kereta api. Upaya ini dilakukan untuk meminimalisasi penggunaan kendaraan pribadi.

Selain itu, pengaturan waktu cuti bakal dirancang sama panjang antara arus mudik dan arus balik. Kemudian, pemerintah juga akan mengupayakan pemberian tunjangan hari raya yang lebih awal.

Berdasarkan data Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Perhubungan, realisasi total penumpang yang melakukan perjalanan mudik Angkutan Lebaran 2019 pada periode H-7 hingga H+7 ialah 18.343.021 penumpang. Seluruh angkutan massal, kecuali angkutan udara, mengalami peningkatan jumlah pergerakan.

Untuk angkutan jalan, jumlah penumpang naik sebesar 11,19 persen dari sebelumnya. Sedangkan penumpang dengan moda kereta api mengalami peningkatan 6,62 persen.

Peningkatan juga terjadi untuk moda angkutan laut. Penumpang angkutan laut pada tahun ini melonjak 8,77 persen ketimbang tahun sebelumnya. Sementara itu, angkutan udara melorot 27,37 persen.

 

Francisca Christy Rosana

Lulus dari Universitas Gadjah Mada jurusan Sastra Indonesia pada 2014, ia bergabung dengan Tempo pada 2015. Kini meliput isu politik untuk desk Nasional dan salah satu host siniar Bocor Alus Politik di YouTube Tempodotco. Ia meliput kunjungan apostolik Paus Fransiskus ke beberapa negara, termasuk Indonesia, pada 2024 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus