Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Manajemen perusahaan peretail PT Matahari Department Store Tbk. berencana menutup 13 gerai pada tahun ini. Rencana penutupan belasan gerai itu termasuk dalam langkah pengawasan puluhan gerai yang dilakukan perseroan menghadapi tantangan perekonomian saat ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Perseroan dengan cermat mengawasi 23 gerai dalam pemantauan, dan berencana untuk menutup 13 gerai tahun ini. Sepuluh gerai dalam pemantauan lainnya masih terus ditinjau," seperti dikutip dari siaran pers perseroan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia, pada Jumat, 23 April 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Namun pada tahun ini Matahari juga akan membuka gerai baru. "Kami membuka satu gerai baru di Balikpapan (Kalimantan Timur) di April 2021," tulis manajemen.
Chief Financial Officer Matahari, Niraj Jain, mengatakan, keputusan tersebut diambil sebagai bentuk pengendalian atas beban operasional dan belanja modal di masa sulit seperti sekarang. "Kami terus beroperasi dalam situasi makro yang menantang. Kami memastikan pengendalian yang ketat atas beban operasional dan belanja modal," tuturnya.
Niraj menjelaskan, perseroan telah mendapat dukungan dari pemilik mal dan pemasok. "Kami telah memperpanjang fasilitas pinjaman bank senilai Rp 1 triliun dan mengakhiri triwulan 1 dengan saldo pinjaman bank sebesar Rp 480 miliar," ujarnya. Meski begitu, perseroan terus mengambil posisi konservatif dalam situasi dengan ketidakpastian yang tinggi.
Secara umum, hingga tiga bulan pertama tahun ini, kinerja keuangan emiten Matahari belum terlalu memuaskan. Berdasarkan laporan keuangan per Maret 2021, emiten dengan kode saham LPPF ini masih mencatatkan penurunan pendapatan bersih.
Pendapatan bersih LPPF turun 24,97 persen menjadi Rp 1,16 triliun pada akhir kuartal I tahun 2021 ketimbang periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp 1,54 triliun.
Adapun, pendapatan eceran turun 24,09 persen secara tahunan (yoy) menjadi Rp 741,4 miliar, penjualan konsinyasi-bersih terkontraksi 22,29 persen yoy menjadi Rp 416,01 miliar, dan pendapatan jasa anjlok 86,96 persen yoy menjadi Rp 4,83 miliar.
Sementara rugi yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk pun bertambah sebesar 1,49 persen menjadi Rp 95,35 miliar dari sebelumnya rugi Rp 93,95 miliar. Sementara itu, aset LPPF tercatat stabil pada level Rp6,31 triliun pada periode Januari - Maret 2021. Namun, ekuitas perseroan turun 26,43 persen yoy menjadi Rp 427,52 miliar sedangkan liabilitas naik 2,67 persen menjadi Rp 5,89 triliun.
Di akhir perdagangan kemarin, Senin, 26 April 2021, harga saham LPPF turun 6,87 persen ke level Rp 1.830. Kapitalisasi pasar Matahari Department Store mencapai Rp 4,81 triliun.
BISNIS