Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengungkap tiga hal setelah menjajal Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) bersama Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Pertama, kata dia, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan membuat satu regulasi baru yang berkaitan dengan sepur kilat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
“Ini pertama kali kita sudah melakukan adaptasi dari berbagai negara tentang regulasi yang berkenaan dengan kereta cepat,” ujar Budi Karya di Stasiun Halim, Jakarta Timur, pada Kamis, 22 Juni 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Kedua, Budi Karya melanjutkan, soal izi operasi. Menurut dia, dua pekan ke depan, Kemenhub akan intens melakukan commissioning atau tes terhadap kereta-kereta yang akan dipakai. Dia berharap akhir Juli alan selesai dan pada 18 Agustus 2023 di-launching oleh Presiden Joko Widodo alias Jokowi.
Budi Karya menuturkan izin operasi ini sangat penting, sehingga arahan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dan bekerja sama dengan Prancis untuk melakukan pengamatan terhadap apa saja yang sudah dilakukan. "Insya Allah izin operasi itu akan kami berikan sebelum atau paling lambat sebelum 1 Oktober atau sebelum 18 Agustus 2023," kata Budi Karya.
Ketiga adalah aspek safety atau keamanan. Menurut Budi Karya, itu adalah hal yang paling penting dalam transportasi. Kemudian berkaitan dengan sarana prasarana.
Selanjutnya: Budi Karya juga mengatakan....
Budi Karya juga mengatakan saat menjajal kereta cepat tidak ada goyangan yang dirasakan. Dia menilai hal itu menandakan bahwa konstruksinya bagus. Dari segi barrier juga harus diperhatikan, menurut Budi Karya, agar lintasan tidak dilewati sembarangan oleh orang. Termasuk juga masyarakat di sekitar lintasan yang main layang-layang yang harus diamankan.
"Kami minta ke PT Kereta Cepat Indonesia Cina (KCIC) untuk buat turnamen atau lomba layang-layang di tempat yang ditentukan dengan hadiah jadi mereka enggak liar," kata Budi Karya.
Budi Karya dan Luhut serta beberapa pejabat lainnya menjajal KCJB. Mereka mencoba dari Stasiun Halim hingga ke Stasiun Padalarang, kemudian dari Stasiun Tegalluar menggunakan kereta feeder, lalu kembali lagi ke Stasiun Halim. “Tadi kami coba kecepatan 350 kilometer per jam sampai ada sebentar peak-nya di 385 kilometer per jam,” kata Luhut.
Luhut juga mengatakan sudah mendapatkan laporan mengenai pengetesan yang sudah dilakukan dan hasilnya cukup baik. Menurut dia, tingkat kedap suara di dalam kereta sangat bagus. “Tadi kegoyangan dan sebagainya betul-betul sangat bagus,” kata Luhut.
Bahkan, Luhut melanjutkan, dia bisa melakukan rapat di dalam sepur kilat itu tanpa ada suara seperti di kereta pada umumnya. “Tanpa suara keras dengan suara yang biasa saja,” ucap dia. Luhut pun menilai bahwa hal itu merupakan lompatan teknologi.