Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Ringkasan Berita
Studi Indef: dari total produk yang diperdagangkan secara online, hanya 25,9 persen yang diproduksi produsen lokal.
Porsi barang impor asal Cina terus meningkat selama masa pandemi.
Pada 2020, porsinya mencapai lebih dari 30,9 persen dari total impor nonmigas.
JAKARTA – Kehadiran produk impor di platform digital Tanah Air menimbulkan kerugian bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) lokal. Ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Bhima Yudhistira Adhinegara, menuturkan larisnya penjualan produk impor memicu kegelisahan karena berpotensi mematikan produsen lokal. "Selama ini, barang dari Cina mulus door to door ke konsumen menggunakan strategi predatory pricing atau membunuh pesaing dengan harga jual yang kelewat murah," ujarnya, kemarin.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo