Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Menengok Kritik dari 3 Ekonom tentang Sulitnya Investor Asing di IKN

Kritik terhadap proyek IKN, mulai dari sulitnya menggaet investor asing hingga kritik terhadap keberlanjutan dan transparansi.

20 November 2023 | 11.48 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa sampai pekan ini, atau pekan kedua November 2023 belum ada investor asing yang masuk untuk proyek Ibu Kota Nusantara disingkat IKN di Kalimantan Timur.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Sampai saat ini belum ada (investor luar negeri). Tapi saya yakin bahwa setelah investor di dalam negeri bergerak, semakin banyak setiap bulannya, investor dari luar akan segera masuk. Kita lihat saja nanti pasti akan masuk," kata Jokowi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Demikian disampaikan Presiden Jokowi dalam keterangan pers usai menghadiri APEC CEO Summit, di San Francisco, Amerika Serikat, Kamis 16 November 2023 waktu setempat, sebagaimana disaksikan dalam tayangan YouTube Sekretariat Presiden di Jakarta, Jumat.

Meskipun pemerintah telah mencanangkan IKN sebagai proyek strategis, kritik dari para ekonom menunjukkan bahwa masih banyak hambatan dalam menarik investasi, khususnya dari investor asing.

Ronny P Sasmita: Belum layak di mata investor asing

Analis Senior Indonesia Strategic and Economic Action Institution, Ronny P Sasmita, menyoroti aspek kelayakan bisnis dan investasi dari IKN. Menurutnya, investor asing memiliki pandangan yang jauh lebih objektif dan tidak terikat oleh hubungan politik-ekonomi di dalam negeri.

"Mereka lebih jernih dalam menilai dan memproyeksikan peluang investasi di IKN," ungkap Ronny saat dihubungi Tempo pada Sabtu, 18 November lalu.

Dengan belum masuknya investasi asing, Ronny menilai perlu dilakukan kajian ulang menyeluruh terkait proyek ini.

Rendy Manilet: Tanda tanya kepastian investasi

Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Yusuf Rendy Manilet, menilai bahwa ratusan letter of intent (LOI) yang diterima Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) belum menunjukkan kepastian investasi.

Menurutnya, LoI lebih bersifat penggalian informasi dari calon investor terhadap proyek yang sedang disasar. Hingga Oktober lalu, OIKN melaporkan sudah menerima sekitar 300 LOI dari pelaku usaha yang siap berinvestasi di IKN.

Dilansir dari KoranTempo Edisi Rabu, 8 November 2023, Rendy berpendapat bahwa pemerintah perlu lebih transparan dalam membuka hasil negosiasi dengan calon investor.

"Seharusnya lebih banyak sosialisasi mengenai hasil perjanjian yang lebih konkret agar masyarakat bisa melihat upaya konkret pemerintah untuk menjaring investor ke proyek IKN," ucapnya kepada Tempo, 7 November lalu.

Hari Ganie: Tunggu Wujud IKN

Dilansir dari KoranTempo Edisi Sabtu, 17 Desember 2022, Sekretaris Jenderal Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia, Hari Ganie, menyatakan bahwa para pelaku usaha masih menunggu terbangunnya sebagian infrastruktur di lahan IKN untuk merealisasikan investasinya.

Meskipun pemerintah telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 43,74 triliun untuk pembangunan IKN pada periode 2022-2024, investasi swasta belum terlihat terwujud.

Hari Ganie menyoroti bahwa calon pemodal juga masih menunggu aturan main yang belum dirilis, seperti harga tanah per meter persegi dan perizinan. 

"Swasta tidak bisa mengikat perjanjian tanpa kepastian hukum yang jelas. Oleh karena itu, kami hanya bisa menyampaikan minat pada tahap ini," ujar Hari kepada Tempo, Kamis, 15 Desember 2022 ihwal investor asing ke IKN tersebut.

M RAFI AZHARI | DANIEL A. FAJRI | KORAN TEMPO
Pilihan editor: Analis Desak IKN Dikaji Ulang Setelah Sepi Investor Asing

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus